SEMARANG, Joglo Jateng – Sebagai sekolah cagar budaya, SDN Sarirejo Semarang merupakan salah satu sekolah perempuan pertama yang didirikan oleh sebuah yayasan karena terinspirasi dengan pemikiran RA Kartini dalam memperjuangkan keseteraan untuk kaum perempuan.
Oleh karena itu, setiap 21 April sekolah tersebut rutin mengadakan acara untuk mengenang dan mereflesikan sosok RA Kartini yang sangat berjasa terhadap kaum perempuan. Bahkan sekolah yang telah berdiri sejak tahun 1915 ini setiap Jumat rutin mengenalkan sejarah riwayat R.A Kartini, visi dan missi beliau, dan tentang sekolah ini secara keseluruhan.
“Setiap hari Jumat itu kita selalu mengenalkan sejarah riwayat R.A Kartini, visi dan missi beliau, dan tentang sekolah ini secara keseluruhan,” kata seorang guru senior SDN Sarirejo, Suwarni
Dahulu, lanjut dia, dana untuk membangun sekolah ini berasal dari penjualan surat-surat RA Kartini dan buku-buku adik kandung RA Kardinah. Yayasan Abendanon dan Deventer atau Perhimpunan Kartini Hindia Belanda yang jadi motor penggerak terwujudnya sekolah wanita pertama di Kota Semarang.
“Kurikulum sekolah Kartini dulu sepengetahuan saya lebih fokus pada keterampilan seperti menjahit, menyulam, hingga membatik,” imbuhnya.

Suwarni berharap pemerintah setempat memberikan perhatian lebih untuk memelihara bangunan cagar budaya di sekolahannya. Diakuinya sama pihak kepala sekolah tidak mudah untuk merawat bangunan tua tersebut.
“Bagaimana caranya bangunan ini harus tetap lestari dan tidak bahaya untuk anak-anak. Kita harus terus meneruskan sejarah dan perjuangan R.A Kartini,” tandasnya.
Sementara itu, dalam rangka memeringati hari kartini ratusan siswa SDN Kartini Sarirejo Semarang meriahkan peringatan Hari Kartini dengan menggunakan baju adat dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Selain itu, turut diadakan sejumlah lomba seperti lomba menyanyi, lomba peragaan busana tradisional dan lomba makrame.
“Hari ini di SD Kartini Sarirejo jam 7.15 tadi mengadakan upacara peringatan hari kartini dan setelah upacara anak-anak diistirahatkan sebentar, baru itu anak-anak mengikuti lomba kegiatan hari kartini. Seperti fashion show, lomba karaoke, lomba makrame terus ada menyanyi,” kata Ketua Panitia yang juga Guru PJOk, Astiana Diskha Nugraini
Astiana mengaku perayaan Hari Kartini tahun ini lebih meriah dibandingkan tahun lalu. Terlebih seluruh siswa penampilannya terbilang totalitas dan terlihat sangat cantik dan tampan.
“Harapannya anak semakin tau perjuangan ibu Kartini untuk kita generasi muda ini, generasi anak-anak yang terus menerus diperjuangkan oleh beliau, apalagi ini SD yang diririkan oleh Kartini,” harapnya.(luk/iza)