JEPARA, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten Jepara mendorong pengembangan Kalinyamatan sebagai destinasi wisata berbasis potensi lokal. Program “Bupati Ngantor di Desa” dijadikan momentum untuk memperkuat sektor ekonomi melalui peningkatan lama tinggal wisatawan di daerah.
Saat berkantor di Balai Desa Banyuputih, Selasa (22/4/2025), Bupati Jepara H. Witiarso Utomo menekankan pentingnya menjaring masukan langsung dari masyarakat. Ia mendorong kolaborasi antar-desa untuk membentuk kelompok destinasi berbasis kearifan lokal yang dapat menjadi ikon pariwisata Kalinyamatan.
Mas Wiwit, sapaan akrabnya, hadir bersama Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar (Gus Hajar), Penjabat Sekda Ary Bachtiar, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah. Kehadiran mereka menjadi bagian dari upaya menampung aspirasi warga secara langsung di lapangan.
Lebih lanjut, Bupati menargetkan pembentukan 16 sentra wisata di seluruh Jepara. Ia berharap strategi ini mampu meningkatkan durasi kunjungan wisatawan dari rata-rata 1,5 hari menjadi tiga hari. “Kalau ingin mereka tinggal lebih lama, tentu harus tersedia lebih banyak tempat yang bisa dikunjungi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan dukungan penuh terhadap inisiatif masyarakat dan pemerintah desa. Menurutnya, kebijakan pembangunan tidak boleh lepas dari peran serta tokoh masyarakat agar arah pembangunan sesuai dengan aspirasi bersama.
Usai menjaring aspirasi, forum diskusi terpumpun digelar untuk menginventarisasi potensi desa-desa di Kalinyamatan. Saat ini, sektor UMKM dan pertanian dinilai memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai motor penggerak ekonomi lokal.
“Luar biasa untuk Kecamatan Kalinyamatan, dan kita akan bangun UMKM dan pertanian yang ada di Kalinyamatan, dan saya rasa saya yakin cukup sukses ke depannya Kalinyamatan,” ungkapnya.