SMAN 2 Rembang Jadikan Kartini sebagai Inspirasi Pembelajaran

Perayaan Hari Kartini di SMA Negeri 2 Rembang. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG).

REMBANG, Joglo Jateng – Dalam memperingati hari lahir pahlawan emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini, SMA Negeri 2 Rembang menggelar berbagai kegiatan positif yang melibatkan seluruh siswa.

Suasana semangat dan kreativitas mewarnai peringatan yang dilakukan setiap 21 April.

Kepala SMA N 2 Rembang, Suhardi menegaskan, peringatan Hari Kartini adalah momen penting untuk menanamkan semangat nasionalisme.

Selain itu juga untuk meningkatkan motivasi belajar, terutama bagi para siswa perempuan.

“Hari Kartini memang rutin kita peringati setiap tahun. Karena ini hari pahlawan wanita, maka bagi semua warga sekolah, ini menjadi momen untuk membangkitkan semangat belajar dan mengenang perjuangan Kartini,” ujarnya.

Suhardi mengungkapkan, semangat Kartini perlu dikontekstualisasikan dengan kondisi zaman sekarang.

Sehingga nilai-nilai perjuangan dan pemikiran Kartini tetap relevan dan menjadi inspirasi generasi muda.

“Kita gambarkan bagaimana kondisi masa lalu, betapa zaman masih sangat terbatas, tapi ada seorang wanita yang sudah berpikiran maju. Itu yang harus jadi inspirasi,” jelasnya.

Sebagai bentuk konkret dari semangat tersebut, seluruh kegiatan pembelajaran mandiri pada hari itu diubah menjadi rangkaian kegiatan peringatan Hari Kartini. Para siswa diajak menyimak sambutan Kementerian Pemberdayan Wanita dan, pembacaan sejarah hidup R.A. Kartini.

Para pelajar diajak mengikuti tiga perlombaan kreatif yang diselenggarakan di lingkungan sekolah.

Diantaranya lomba musikalisasi puisi, lomba melukis pada media galon dan lomba membuat script book.

“Semua siswa terlibat. Per kelas dibagi menjadi beberapa delegasi. Mereka mewakili kelas masing-masing dalam lomba tersebut,” terangnya.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi metode pembelajaran yang efektif di luar kelas.

Karena siswa dilatih untuk bekerja dalam tim, mempersiapkan materi secara mandiri, dan tampil dengan percaya diri untuk mempersembahkan hasil kerja terbaik.

“Pembelajaran tidak selalu berupa guru yang mengajar di kelas. Dalam perlombaan itu dapat menumbuhkan semangat pejuang (spirit of fighting) agar kelak mereka memiliki mentalitas juara,” tambahnya.