SMPN 5 Rembang Isi Hari Kartini dengan Lomba Berkebaya hingga TikTok Challenge

KELUWESAN: Para siswa SMP N 5 Rembang tampak antusias mengenakan kebaya di Hari Kartini, Senin (21/4). (DOK PRIBADI/JOGLO JATENG).

REMBANG, Joglo Jateng – Suasana berbeda tampak di halaman SMP Negeri 5 Rembang, Senin (21/4) pagi. Seluruh warga sekolah memperingati Hari Kartini dengan semangat dan kreativitas.

Kepala SMP Negeri 5 Rembang, Menik Mustikatun memimpin langsung rangkaian kegiatan yang mengusung nilai-nilai perjuangan R.A. Kartini dengan sentuhan modern.

“Kegiatan dari Kartini di SMP 5 Rembang ini kami awali tadi pagi dengan upacara. Pesertanya perempuan semua mengenakan kebaya, sedangkan anak laki-laki memakai kemeja. Ibu guru dan staf juga kompak mengenakan busana tradisional,” ucapnya.

Setelah upacara, para siswa diberi waktu istirahat sebentar sebelum melanjutkan dengan berbagai lomba.

Salah satu lomba yang mencuri perhatian adalah peragaan busana berkebaya yang berjalan di atas karpet merah.

“Lomba peragaan busana berkebaya ini diikuti 24 peserta. Terdiri dari 1 pelajar laki-laki dan 1 perempuan dari tiap kelas. Anak-anak sangat antusias,” jelasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan lomba membaca puisi bertema Kartini Masa Kini.

Para peserta diminta menulis dan membacakan puisi karya mereka sendiri.

Selain itu, siswa juga diajak mengikuti TikTok Challenge bertema Kartini Masa Kini.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari penguatan literasi digital di lingkungan sekolah.

Hasil karya siswa diunggah ke media sosial sekolah dengan tagar khusus sebelum pukul 13.00.

“Anak-anak banyak yang membuat video di lingkungan sekolah, tetap mengenakan kebaya dan batik. Ini menjadi bentuk ekspresi mereka tentang bagaimana Kartini di masa sekarang,” katanya.

Untuk memeriahkan suasana, para guru dan staf juga menggelar Masak Besar Nasi Goreng Spesial.

Menggunakan wajan berdiameter 75 cm, para guru memasak bersama dari bahan yang dibawa masing-masing. Kegiatan ini dilakukan usai siswa pulang pukul 11.30.

“Kami fokus dulu ke anak-anak. Setelah mereka pulang, baru guru dan staf masak bareng. Ini jadi bentuk kebersamaan dan meriahkan suasana,” ungkapnya.