Kudus  

Harga Emas Meroket, Warga Kudus Ramai-Ramai Beralih ke Investasi Emas Batangan

PEMBELI: Galeri 24 di Pegadaian cabang Kudus ramai peminat baru-baru ini. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Harga emas dunia kembali melonjak tajam, dipicu oleh dinamika global. Termasuk kebijakan perdagangan agresif yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat baru-baru ini, Donald Trump.

Dampak kenaikan ini terasa hingga ke Indonesia, termasuk di wilayah Kudus, Jawa Tengah. Masyarakat kini mulai berbondong-bondong berinvestasi emas sebagai instrumen lindung nilai.

Fenomena ini disoroti oleh Kepala Cabang Pegadaian Kudus, Naning Susanti, yang menyebutkan bahwa tren investasi emas terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Terutama sejak ketidakstabilan ekonomi global semakin terasa.

“Membeli emas batangan itu dipengaruhi banyak faktor. Karena situasi makro ekonomi sedang tidak baik-baik saja dan harga emas naik terus. Ini karena nilai rupiah yang melemah akibat dolar yang menguat. Orang-orang yang investasinya di saham banyak yang merugi, akhirnya beralih ke emas karena lebih stabil dan harganya standar,” jelas Naning saat ditemui di kantornya.

Ia menambahkan, masyarakat kini semakin cerdas dan selektif dalam memilih bentuk investasi. Emas batangan menjadi pilihan utama karena dianggap lebih praktis dan menguntungkan dalam jangka panjang.

“Beda dengan emas perhiasan, ya. Karena kalau perhiasan itu ada biaya desain dan ongkos produksi. Kalau niatnya memang investasi, ya lebih simpel ke emas batangan. Jadi lebih praktis dan tidak repot,” tambahnya.

Menurutnya, masyarakat kini sudah semakin melek investasi dan menganggap emas sebagai pilihan yang lebih aman dan liquid dibanding instrumen lainnya. Seperti saham atau properti.

“Emas itu lebih mudah dicairkan dan sudah ada transparansi harga. Jadi masyarakat tidak khawatir. Kita di Pegadaian juga selalu menginformasikan harga secara terbuka kepada nasabah,” katanya lagi.

Namun demikian, Naning mengingatkan, investasi emas tidak cocok untuk tujuan jangka pendek. “Kalau kita tujuannya cari untung dalam waktu dekat, ya tidak bisa. Tapi kalau tujuannya mengamankan nilai uang, itu bagus. Karena emas itu tahan terhadap inflasi. Nilainya tetap stabil dari waktu ke waktu,” paparnya. (uma/fat)