KUDUS, Joglo Jateng – Hingga Januari 2025, sebanyak 600 guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) mengajukan mutasi atau permohonan pindah tugas. Sebagian besar diantaranya menginginkan lokasi penugasan yang lebih dekat dengan domisili keluarga. Demi efisiensi dan kenyamanan dalam menjalankan tugas mengajar.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyampaikan salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan adalah pengusulan mutasi bagi ratusan guru P3K. Agar bisa lebih dekat dengan keluarga dan bekerja secara optimal di satuan pendidikan masing-masing.
Pengajuan tersebut telah melalui proses verifikasi dan secara resmi telah diajukan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kabar baiknya, pengajuan tersebut sudah mendapatkan persetujuan.
“Semua sudah kami usulkan dan sudah diterima oleh Kemendikbud. Proses selanjutnya tengah menunggu tindak lanjut dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Kami terus dampingi proses ini agar bisa segera terealisasi,” ujarnya.
Langkah ini, lanjut dia, dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan dan efektivitas kerja para pendidik. Ketika guru merasa nyaman secara psikologis dan lingkungan, diharapkan kualitas pembelajaran yang diberikan kepada siswa pun akan meningkat secara signifikan.
“Kami juga menyampaikan, pendampingan terhadap proses ini tidak hanya berhenti pada permohonan mutasi semata. Tetapi juga disertai dengan pemetaan masalah lain yang dihadapi guru-guru PPPK di berbagai daerah,” imbuhnya.
Tujuannya adalah menciptakan solusi jangka panjang yang bisa menjawab kebutuhan para guru, sekolah, serta dunia pendidikan secara luas. Harapan ke depan, jika proses ini dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat sasaran, maka juga akan berdampak positif pada mutu pendidikan di Jawa Tengah secara keseluruhan.(cr9/iza).