Abdul Kholik Soroti Ketimpangan Fiskal Jateng: Penduduk Naik, Anggaran Seret

Abdul Kholik, Anggota DPD RI Jawa Tengah. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Jawa Tengah Abdul Kholik menyoroti tren pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah yang tak selaras dengan kemampuan fiskal pemerintah. Hal ini disebut menjadi tantangan untuk pembangunan Jawa Tengah. Pasalnya, saat ini terdapat 38 juta penduduk di Jateng yang diprediksi akan bertambah menjadi 42 juta penduduk pada 2045.

Kholik menyebut, dari kebutuhan fiskal sekitar Rp50 triliun untuk membangun Jawa Tengah pada 2025, baru Rp25 triliun yang dapat dipenuhi untuk wilayah dengan puluhan juta penduduk itu.

“Kalau merujuk pada dokumen yang disusun Jawa Tengah itu kan kebutuhannya sekitar Rp50 triliun. Tetapi APBD-nya baru kisaran Rp25 triliun, hanya separuh. Makanya ini mengakibatkan persoalan-persoalan menumpuk karena tidak diselesaikan,” ungkap Kholik.

Selain persoalan kelebihan populasi, Kholik menyoroti sederet problem lainnya yang menghambat pembangunan di Jateng. Seperti Kawasan Jateng Utara (Pantura) sebagai tumpuan, disparitas antarkawasan, populasi penduduk miskin masih sebesar 3,79 juta jiwa, ketergantungan pada produk dari luar.

Kemudian produk unggulan daerah minim, kurangnya konektivitas infrastruktur hingga ancaman dan tekanan kerusakan ekologis. Kholik menilai anggaran itu juga dibutuhkan untuk mendorong tiga potensi wilayah. Di antaranya pertanian, kelautan, dan pariwisata.