KUDUS, Joglo Jateng – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, MA NU Banat Kudus menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukatif dan inspiratif. Termasuk di dalamnya mengangkat nilai-nilai perjuangan Raden Ajeng Kartini
Kepala MA NU Banat Kudus, Shohibul Huda menyampaikan, kegiatan yang berlangsung meriah ini tidak sekadar bersifat seremonial. Melainkan menjadi medium aktualisasi pemikiran Kartini dalam konteks pendidikan perempuan masa kini.
“Peringatan Hari Kartini tahun ini dikemas berbeda dari tahun sebelumnya. Beberapa program yang digelar meliputi festival literasi, lomba melukis tokoh Kartini, speech bertema perjuangan perempuan, hingga ajang kreasi hijab,” jelasnya.
Semua kegiatan tersebut dirancang sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengekspresikan gagasan dan kreativitas. Tujuan utamanya adalah memberikan motivasi kepada anak-anak untuk terus berkarya, terutama melalui tulisan dan literasi.
“Karena banyak alumni kami yang telah menembus ranah nasional dengan karya-karya mereka. Untuk antusiasme anak sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan ini. Membuktikan semangat Kartini masih hidup di kalangan generasi muda,” ujarnya.
Waka Kesiswaan MA NU Banat Kudus, Nur Imamah menambahkan, pada tahun sebelumnya peringatan digelar dalam bentuk fashion show. Namun untuk tahun ini, sekolah memilih untuk lebih menekankan pada esensi perjuangan Kartini dalam dunia pendidikan.
“Tahun ini kami ingin menampilkan pemikirannya, bukan hanya gaya busananya. Maka dari itu, kami mengganti fashion show dengan lomba speech bertema pemikiran RA Kartini. Kami juga mengadakan lomba kreasi hijab, tetapi tanpa make up untuk menonjolkan kesederhanaan dan intelektualitas,” ungkapnya.
Lomba melukis sosok Kartini juga menjadi bagian dari upaya memperkenalkan kembali figur pahlawan perempuan ini kepada siswa. Harapannya, mereka tidak hanya mengenal sebagai simbol, namun juga memahami dan menghidupi gagasan serta perjuangannya.
“Kami ingin mengangkat pesan, perempuan harus cerdas, kuat secara pikiran, dan juga tampil percaya diri. Penampilan dan isi kepala harus berjalan seiring. Perempuan masa kini tidak boleh berhenti bermimpi dan belajar,” tutupnya. (cr9/fat)