Siswa SD N 1 Sadang Olah Limbah Jadi Produk Bernilai

GEMBIRA: Pelajar SD N 1 Sadang menunjukkan karya mereka dari bahan bekas dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – SD Negeri 1 Sadang, Kecamatan Jekulo, menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Rabu (23/4). Kegiatan yang diikuti seluruh siswa kelas 5 tersebut mengangkat tema lingkungan hidup. Fokus utamanya pada pengolahan sampah dan limbah bekas menjadi barang bernilai jual.

Dalam kegiatan ini, para siswa didampingi mahasiswa magang dan tim sekolah. Mereka diajarkan bagaimana cara memilah, mengolah, dan mendaur ulang sampah rumah tangga serta limbah lainnya menjadi produk yang bermanfaat. Selain itu juga memiliki nilai ekonomi.

Kepala SD N 1 Sadang, Nurhadi mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu cara menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini kepada siswa. Sekolah ingin anak-anak sadar bahwa sampah bisa diolah, bukan hanya dibuang begitu saja.

Kalau dikelola dengan benar, limbah itu bisa menjadi sesuatu yang berguna. Bahkan bisa dijual,” ujarnya.

PRAKTIK: Anak-anak tampak fokus membuat karya dari bahan bekas di SD N 1 Sadang, Rabu (23/4). (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

Ia berharap, keterampilan yang diperoleh dalam kegiatan ini bisa menjadi bekal berharga bagi siswa. Tidak hanya untuk saat ini tapi juga untuk masa depan mereka.

“Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Harapannya, mereka bisa terus menekuni bidang ini sampai dewasa. Ini bukan hanya soal keterampilan, tapi juga bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan,” tambahnya.

Selain aspek kreatif dan ekonomi, kegiatan ini juga untuk membentuk karakter siswa yang peduli terhadap lingkungan. Anak-anak diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan, memilah jenis sampah, serta memahami dampak negatif dari penumpukan sampah terhadap kesehatan dan bencana alam.

“Kesadaran terhadap lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Kami ingin anak-anak terbiasa bersikap ramah lingkungan, tahu cara mengelola sampah. Mereka paham bahwa tindakan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya punya dampak besar,” paparnya. (uma/fat)