KUDUS, Joglo Jateng – SMA N 1 Gebog menjalankan inovasi pendidikan karakter yang cukup unik. Yakni dengan mewajibkan siswa yang datang terlambat untuk mengikuti tadarus Al-Qur’an selama satu jam di musala sekolah. Program ini menjadi bagian dari pembinaan disiplin dan pembentukan akhlak melalui pendekatan religius.
Kepala SMA N 1 Gebog, Sukarno melalui Waka Kesiswaan, Eko Setiono menyampaikan, program ini diberlakukan tidak hanya siswa laki-laki. Tetapi juga perempuan. Bagi yang berhalangan, mereka diarahkan untuk membaca sholawat sebagai alternatif.
“Program tersebut merupakan hasil kolaborasi antara pimpinan sekolah dan Tim STPKS (Satuan Tugas Pelacakan Kerawanan Sekolah). Sebelumnya telah mencoba berbagai pendekatan untuk menekan angka keterlambatan siswa,” ungkapnya.
Hasil evaluasi menunjukkan, pendekatan berbasis tadarus ini lebih berdampak langsung terhadap perilaku siswa. Tidak hanya memberikan efek jera, namun mampu secara perlahan menumbuhkan kesadaran spiritual, serta kedisiplinan siswa dalam mematuhi aturan sekolah.
“Sebelum program ini diterapkan, jumlah siswa yang terlambat setiap hari bisa mencapai lebih dari seratus orang. Namun sejak pelaksanaan tadarus sebagai bentuk konsekuensi atas keterlambatan, jumlah tersebut menurun drastis,” ujarnya.
Setelah program itu berjalan, kini hanya satu hingga dua siswa saja yang tercatat datang terlambat setiap harinya. Ini menunjukkan, pendekatan yang memadukan unsur spiritual dan disiplin memberikan hasil yang signifikan dalam pembentukan karakter peserta didik.
“Respons yang muncul dari para siswa pun sebagian besar positif. Banyak dari mereka mengakui, program ini sangat mendidik dan menumbuhkan kesadaran untuk tidak datang terlambat,” jelasnya.