SEMARANG, Joglo Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Sekolah Antikorupsi bagi para kepala desa se-Jawa Tengah yang berlangsung di GOR Indoor Jatidiri, Kota Semarang, Selasa (29/4). Kegiatan ini bertujuan memperkuat Indeks Integritas Nasional dan dihadiri oleh lebih dari 7.800 kepala desa dari seluruh provinsi.
Dengan mengusung tema “Ngopeni lan Nglakoni Desa Tanpo Korupsi”, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam membangun pemerintahan desa yang bersih dan bertanggung jawab.
Bupati Pati, Sudewo, turut hadir langsung mendampingi para kepala desa dari wilayahnya. Ia menekankan bahwa pelatihan ini menjadi bekal penting agar kepala desa menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, berdasarkan aturan, serta menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas.
“Para kepala desa harus bekerja berdasarkan regulasi dan menjaga akuntabilitas. Materi dari KPK, Kejaksaan Tinggi, Polda, dan BPKP sangat penting untuk membentengi diri dari praktik korupsi,” tegas Sudewo.
Ia juga memberikan motivasi kepada para kepala desa agar tetap teguh dalam bekerja untuk kepentingan rakyat, tanpa rasa takut selama tujuan mereka murni untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kalau niat kita lurus dan berpihak pada rakyat, maka tidak perlu takut kepada siapa pun,” ujarnya.
Sudewo menambahkan bahwa Kabupaten Pati saat ini merupakan daerah yang kondusif untuk investasi dan pembangunan. Dengan pelayanan publik yang terbuka dan perizinan yang mudah, Pati siap bersaing secara positif di tingkat provinsi maupun nasional.
Uniknya, Sudewo menjadi satu-satunya Bupati yang hadir langsung di lokasi kegiatan. Sementara bupati daerah lain di Jawa Tengah diwakili oleh pejabat setingkat wakil atau sekretaris daerah, karena tengah menghadiri agenda lain di Jakarta. (hms/rds)