KUDUS, Joglo Jateng – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menunjukkan komitmen serius dalam mendukung pembangunan desa yang bersih, transparan, dan berkelanjutan. Dalam acara Sekolah Antikorupsi di GOR Indoor Jatidiri, Kota Semarang, Selasa (29/4), Gubernur menegaskan perlindungan penuh kepada para kepala desa (kades) dari berbagai bentuk intimidasi dan kriminalisasi. Yang selama ini kerap menghambat proses pembangunan di tingkat desa.
“Jangan ada oknum-oknum yang mengganggu kepala desa untuk membangun desa,” tegasnya.
Ia menambahkan, para kepala desa tak boleh sedikit-sedikit diancam dengan pidana. Selama mereka bekerja sesuai dengan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
Langkah ini disambut hangat oleh berbagai pihak, termasuk dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kudus. Kepala Dinas PMD Kudus, Famny Dwi Arfana, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan Gubernur.
“Tagline Ngopeni lan Nglakoni Desa Tanpo Korupsi sangat menyentuh. Ini menyulut semangat para kades untuk menjalankan pemerintahan desa secara bersih dan akuntabel,” ujarnya.
Menurutnya, slogan tersebut tidak hanya menjadi simbol gerakan moral. Tetapi juga menggerakkan tekad para pemimpin desa untuk mempersembahkan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Ia menyebutkan, pendekatan yang dilakukan gubernur sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi desa saat ini. Terlebih dengan tagline yang dicanangkan Pak Gubernur.
“Ini menjadi semangat baru para kades untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan menyiapkan warganya menyongsong Indonesia Emas 2045,” tambahnya.(uma)