KENDAL, Joglo Jateng – Wakil Bupati (Wabup) Kendal Benny Karnadi kaget mengetahui tentang minimnya penerimaan pajak dari galian C yang masuk dalam sektor Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kendal.
Wabup Benny sempat tercengang dan gusar dengan realita tersebut, karena menurutnya nilai pajak galian C tidak sebanding dengan jumlah penambang yang ada di Kabupaten Kendal serta dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Mantan anggota DPRD Jateng ini meminta kepada Bapenda untuk menghitung kembali terkait target pajak dari penambang sesuai realita di lapangan.
“Itu yang tidak benar Bapenda. Targetnya seharusnya benar-benar dihitung. Tadi ada yang ngomong di satu tempat penambangan ada 200 truk per hari. Nah seandainya 200 truk, kalau truknya kecil aja kali 5 kubik, kali 4 ribu, sehari Rp 4 juta. Sebulannya Rp 120 juta. Kok bayar pajak Rp 20 juta dapat penghargaan itu apa, tidak jelas sekali,” ungkap Wabup Benny, Rabu 30 April 2025.
Benny kembali menegaskan bahwa, pajak yang disetorkan para penambang tersebut dinilai tidak sebanding dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan, terutama jalan rusak dan berdebu.
“Mereka yang untung, kita yang memperbaiki jalan. Harusnya targetnya Rp 20 miliar. Seperti DBHCHT alokasinya kembali ke masyarakat. Kalau Rp 1,5 miliar itu dikembalikan untuk rehabilitasi jalan di wilayah tambang itu tidak ada efeknya,” tegasnya.
Untuk itu, Benny akan berupaya agar pendapatan pajak yang disetorkan para penambang galian C di Kendal dapat dinaikkan.