KENDAL, Joglo Jateng – Pendapatan pajak dari tambang galian C yang masuk dalam sektor pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB) ke PAD (pendapatan asli daerah) Pemerintah Kabupaten Kendal sangat minim. Padahal, jumlah tambang galian C di Kabupaten Kendal mencapai puluhan.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kendal, Abdul Wahab, Rabu (30/4/2025).
“Kalau dihitung pendapatan dari galian C ya masih kecil sekali,” kata Abdul Wahab.
Menurut Wahab, kecilnya PAD dari galian C tak terlepas dari sejumlah kendala yang dihadapi petugas Bapenda Kendal saat terjun ke lapangan.
“Teman-teman wartawan kan tahu kendala kita di lapangan seperti apa dan harus berhadapan dengan siapa,” ujarnya.
“Saya enggak berani menyebutkan, silahkan jenengan (wartawan) menginvestigasi sendiri,” imbuhnya.
Kendati demikian, Bapenda Kendal, kata Wahab, tetap melakukan investigasi untuk mencocokkan jumlah tambang yang diambil dan yang dibayarkan.
“Sementara itu saja yang bisa kita lakukan. Karena kewengan Bapenda hanya sebatas mengambil pajaknya. Kalau urusan dia sudah berijin atau tidak itu sudah ada OPD lain yang menangani,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan, untuk mengantisipasi para wajib pajak yang tak patuh akan kewajibannya, Bapenda Kendal dalam waktu dekat akan membentuk Satgas MBLB.
Satgas MBLB tersebut dibentuk melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Kendal dan akan terjun ke lapangan setelah SK diterbitkan.
“Satgas ini anggotanya seluruh stakeholder. Ada eksekutif dan legislatif, bahkan kepolisian dan kejaksaan kita libatkan,” terangnya.
Ditambahkan, target pendapatan dari galian C tahun 2025 ini dipatok Rp1,5 miliar dan baru terealisasi sebesar Rp282 juta atau 18,83 persen.(ags)