Jepara  

Jepara Bangun Pelabuhan Niaga di Balong, Warga Khawatir Abrasi Makin Parah

ABRASI: Kondisi sawah di pesisir Desa Balong yang terdampak abrasi, Selasa (29/4). (LIA BAROKATUS SOLIKAH/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Desa Balong, Kecamatan Kembang direncanakan menjadi lokasi pelabuhan niaga oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Tepat lokasi tersebut berada di Lahan milik Perhutani dan PTPN IX dengan luas sekitar 900 hektare.

Desa Balong dipilih sebagai calon lokasi karena kondisi lautnya dalam dan stabil. Sehingga kapal ekspor impor leluasa beraktivitas di pelabuhan. Namun kini, pesisir pantai desa tersebut perlahan hilang karena terkikis bencana abrasi.

Salah satu aktivis dan tokoh masyarakat di Desa Balong, Dafiq mengungkapkan, abrasi mulai mengikis wilayah pesisir Desa Balong sejak tahun 2010. Semenjak adanya aktivitas penambangan pasir besi di desanya.

Ia mengungkapkan, setiap tahun pesisir Desa Balong terkikis abrasi sepanjang 3-5 meter. Total wilayah daratan yang saat ini hilang yaitu lebih dari 300 meter ke arah timur dengan lebar sekitar 500 meter ke arah selatan.

“Sampai saat ini kita masih berjuang melawan abrasi. Paling parah itu semenjak tahun 2010-an, perubahannya luar biasa karena ada penambangan pasir besi,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat (2/5).

Dampak dari abrasi tersebut membuat lahan pertanian milik warga setempat menjadi hilang. Sebab wilayah yang tadinya berupa daratan kini berubah menjadi laut.