Tak Hanya Spot Mancing, Pantai Ketawang Kini Jadi Tempat Latihan Paralayang

BERLATIH: Para calon pilot paralayang saat berlatih ground handling di Pantai Ketawang, Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Purworejo. (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

SELAIN sebagai spot favorit memancing, Pantai Ketawang di Dusun Ketang, Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, kini juga menjadi tempat belajar ground handling bagi calon pilot paralayang. Ground handling merupakan aktivitas pelatihan dasar dalam paralayang, bagaimana mengendalikan parasut.

Aktivitas di Pantai Ketawang tersebut telah dilakukan sebanyak tiga kali dan sukses menarik warga untuk menonton. Peserta ground handling adalah para siswa atau calon pilot paralayang pemula yang tengah berlatih.

“Paralayang itu butuh kestabilan, dan angin stabil itu hanya ada di pantai. Angin pegunungan lebih banyak tekanan sehingga mudah sekali berubah. Pantai dengan angin yang stabil sangat pas bagi siswa untuk belajar,” tutur Pelatih Paralayang, Capung Irawan (60), belum lama ini.

Pelatih asal Yogyakarta itu menerangkan, mengapa memilih lokasi ground handling di Pantai Ketawang. “Di sini ada tanah lapang berumput yang bagus, tempatnya juga bersih, rapi dan teduh,” ucapnya.

Dijelaskannya, angin pantai yang stabil cocok sekali untuk pengenalan ground handling bagi siswa. Setelah mereka bisa, kemudian baru latihan di wilayah perbukitan atau pegunungan dengan angin yang tentu lebih tidak stabil.

“Jadi meskipun jauh ke pantai Ketawang, namun dengan angin yang stabil tempat yang representatif, siswa bisa belajar maksimal. Berbeda jika di pegunungan, lebih banyak menunggu angin datang ketimbang mengangkat parasut,” jelasnya.

Ia memaparkan, di pantai itu anginnya laminer, parasut didatangi angin secara langsung dan itu bisa diindikasi melalui aquifer atau ramalan cuaca. “Kita sudah ground handling di Pantai Ketawang tiga kali. Kami koordinasi dengan teman-teman cabang olahraga (Cabor) Paralayang di Purworejo,” paparnya.

Capung menyebut, latihan di Ketawang pertimbangannya sebetulnya lebih ke pelatihan atlet, yang sangat sangat memungkinkan diikuti anak usia di bawah 15 tahun. Ketika mereka dikenalkan paralayang, harapannya bisa lebih baik kaderisasinya tentu dengan syarat mendapat support dari orang tuanya.