PATI, Joglo Jateng – Seratusan warga yang tergabung dalam gerakan Sukolilo Bangkit menggeruduk Mapolresta Pati.
Mereka mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) menutup tambang ilegal di Pegunungan Utara Sukolilo Pati.
Dalam aksi itu, masa membawa sejumlah poster bertuliskan kritikan. Di antaranya “Dengan Semangat Kami Bertekad Menutup Tambang Terlaknat” hingga “Aku Kira yang Lemah Cuma Hatiku Ternyata Polres Pati juga”.
Koordinator Sukolilo Bangkit Slamet Riyanto mendesak agar tambang ilegal di wilayah Sukolilo segera ditutup.
Pasalnya, ia menyebut bahwa selama ini APH melakukan pembiaran tambang tak berizin itu.
“Kami meminta kepolisian segera menutup semua tambang yang jelas merugikan. Tidak ada manfaatnya. Selama ini kejahatan lingkungan atau tambang puluhan tahun dibiarkan. Tidak ada APH yang menutup atau sanksi kepada tambang ilegal,” tegas dia.
Tak hanya itu, bahkan Slamet menduga ada oknum APH yang menjadi “beking” tambang ilegal di Sukolilo.
Oleh karena itu menurutnya penertiban tambang tak kunjung dilakukan.
“Ada indikasi salah satu oknum yang diduga beking tambang. Kenapa selama ini kami bersuara tentang lingkungan supaya Kendeng tetap lestari,” sebutnya.
Ia mengancam akan menggelar aksi lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Warga akan terus menyuarakan persoalan ini hingga tambang ilegal ditutup.
“Kita akan aksi-aksi lagi. Tidak hanya sampai di sini. Tapi sampai Kapolda dan pusat,” terangnya.