Jepara  

Bangun Kesejahteraan Keluarga, 515 Buruh Jepara Terima Layanan Akseptor KB

SIMAK: Bupati Jepara Witiarso Utomo bersama Kepala DP3AP2KB Jepara Muh Ali saat mengikuti sosialisasi layanan KB dari BKKBN melalui zoom meeting di PT. PWI Jepara, Rabu (7/3). (LIA BAROKATUS SOLIKAH/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Ratusan buruh dari PT. Parkland World Indonesia (PWI) Jepara menerima layanan akseptor Keluarga Berencana (KB) melalui program yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Jepara.

Layanan KB ini mencakup edukasi, konseling, dan pemasangan kontrasepsi yang dilakukan serentak di perusahaan dalam rangka Hari Buruh. Para buruh itu disasar menjadi target potensial program KB karena bekerja di perusahaan besar yang memiliki banyak karyawan perempuan.

Kepala BKKBN Jawa Tengah Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih mengatakan, terdapat 515 karyawan yang menerima akseptor KB. Pelayanan ini dilakukan di PT PWI selama tiga hari, dimulai pada Rabu (7/5) sampai Jum’at (9/5).

Pelayanan hari pertama meliputi pelayanan implant 191 orang, IUD 44 akseptor, Pil KB 60 akseptor, suntik 38 akseptor, dan kondom 11 akseptor. Lalu, rencana pelayanan hari selanjutnya adalah suntik 10 akseptor dan pil 161 akseptor.

”Kami memberikan pelayanan dengan sasaran 515 akseptor yang merupakan karyawan di PT PWI Jepara,” ungkapnya usai meninjau pelayanan.

Menurutnya, pelayanan KB ini mendasar pada Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang mengamanatkan bahwa penduduk sebagai modal dasar pembangunan. Dalam hal ini, pemerintah perlu melaksanakan program yang berkaitan dengan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Program ini bertujuan untuk mengatur kehamilan, menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak, meningkatkan akses dan kualitas informasi, serta konseling dan pelayanan KB dan kesehatan reproduks

”Upaya pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing dilaksanakan di antaranya melalui program Keluarga Berencana (KB),” terangnya.

Pelayanan KB merupakan salah satu bagian dari fasilitas kesejahteraan bagi pekerja. Penyediaan fasilitas ini untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan, di Kabupaten Jepara pelayanan KB sudah optimal. Sasaran KB juga sudah melampaui target, sehingga angka kelahiran dapat dikendalikan. ”Alhamdulillah Jepara sudah bagus (pelayanan dan akseptornya). Standar KB kita 2,1 sudah memenuhi 2,01 di bawah nasional,” katanya.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kabhpaten Jepara, Muh Ali menyampaikan, melalui layanan KB gratis serentak ini bisa meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan program KB. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga dan menekan angka kematian ibu dan bayi.

“Ini menjadi salah satu sarana bagi masyarakat, khususnya para buruh agar bisa menjaga ketahanan keluarga,” pungkasnya. (oka/gih/adv)