SEMARANG, Joglo Jateng – Para pelaku usaha di Jawa Tengah mendesak dibukanya kembali rute penerbangan internasional dari dan ke Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Hal ini berdasarkan survei intensitas perjalanan luar negeri yang dilakukan oleh DPMPTSP Jawa Tengah, yang menunjukkan tingginya preferensi penggunaan Bandara Ahmad Yani oleh pelaku bisnis mancanegara.
Dari 172 responden, sebanyak 98 orang memilih Bandara Ahmad Yani sebagai tempat kedatangan mereka ke Indonesia. Mayoritas dari mereka berasal dari Tiongkok, disusul oleh Taiwan, Hong Kong, Korea, dan Indonesia. Begitu pula untuk keberangkatan, dari 167 responden, 95 di antaranya memilih berangkat dari Bandara Ahmad Yani.
Kepala DPMPTSP Jateng, Sakina Rosellasari menyatakan bahwa kembalinya status internasional Bandara Ahmad Yani menjadi sangat penting karena Jawa Tengah saat ini sedang menikmati peningkatan investasi asing, terutama dari Singapura. Terlebih, Singapura memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kendal yang membutuhkan akses transportasi langsung.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi pun telah mengupayakan pemulihan status internasional Bandara Ahmad Yani. Upaya tersebut membuahkan hasil melalui SK Menteri Perhubungan No. 26 Tahun 2025, yang menetapkan kembali status internasional mulai 25 April 2025.
Ahmad Luthfi optimistis, status baru ini akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jateng. Bahkan, tiga maskapai—AirAsia, Scoot, dan Malindo—disebut sudah menyatakan minat membuka rute penerbangan langsung.
Sejumlah pihak seperti Bea Cukai, Keimigrasian, dan Balai Karantina pun telah menyiapkan personel dan operasional untuk mendukung aktivitas internasional di bandara. Dunia usaha dan pariwisata turut bersiap menyambut lebih banyak kunjungan dari mancanegara. (hms/rds)