SEMARANG, Joglo Jateng – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti berupaya mewujudkan program prioritas 100 hari kerjanya, yaitu Semarang Bersih. Salah satunya melalui program Zero Waste berbasis masyarakat sebagai upaya mendorong gerakan pilah olah sampah dari sumbernya, termasuk dari Hutan Kota Krobokan.
“Seperti kata pepatah. Bumi bukan warisan dari nenek moyang, melainkan titipan untuk anak cucu. Supaya saat kita sudah tidak ada di bumi ini anak cucu kita masih bisa menikmati bumi sama seperti kita. Jadi kalau bumi itu rusak berarti kita yang merusak karena kita menerima dalam keadaan baik,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Joglo Jateng, belum lama ini.
Lebih lanjut, ia menambahkan, masyarakat perlu didorong untuk merubah budaya melalui penerapan zero waste, yang harus dilakukan sedikit demi sedikit.
“Pola perilaku penanganan sampah dimulai dari titik yang paling kecil yaitu saya (diri sendiri, Red.), baru keluarga dan seterusnya,” jelasnya.
Ia menyampaikan, setelah dilakukan peluncuran program ini, warga Kelurahan Krobokan menyambut dengan baik. Selain edukasi pilah sampah, juga dilakukan penanaman bibit pohon dan penyaluran bantuan CSR dari berbagai perusahaan.
“Kami minta hutan kota ini dijaga dengan penanaman supaya hutan kota ini menjadi suatu berkah,” ungkapnya.