JEPARA, Joglo Jateng – Sebanyak 21 jondang diarak warga dalam Festival Jondang di Desa Kawak kecamatan Pakisaji Jepara, Kamis (8/5). Festival ini berhasil menyedot animo masyarakat, ratusan masyarakat tumpah ruah blek di acara tradisi tahunan ini.
Terlihat, sejak pukul 08.00 WIB pagi, masyarakat dari masing-masing RT mulai berdatangan dengan membawa jondang dan gunungan hasil bumi ke halaman Balai desa Kawak.
Jondang dan gunungan hasil bumi tersebut diarak mengelilingi desa disertai berbagai macam musik seperti tongtek, gendang yang dipikul bahkan ada juga sound system yang diangkut di atas mobil pick up keliling desa menuju masjid wali atau makam Mbah wali Kawak untuk berdoa bersama.
Arak-arakan jondang ini, dilombakan dan dinilai oleh juri dari segi hiasan jondang, isi makna, ketradisionalan, kreativitas, keunikan, dan kehebohan para peserta jondang.
Acara bertajuk ‘Pelestarian budaya Desa’ ini bertujuan untuk tetap melestarikan budaya, mensyukuri hasil bumi, dan menjadi simbol kerukunan di Desa Kawak.
Hasil bumi desa yang diarak seperti umbi-umbian, kacang, pisang, buah-buahan. Ada juga produk kerajinan hasil masyarakat seperti kerajinan bambu, ukiran kayu, dan kerajinan tangan lainnya.
“Festival Jondang ini untuk melestarikan budaya yang ada di Desa Kawak, kita selalu berganti tema setiap tahun, kali ini kita menggunakan tema pelestarian budaya lokal,” kata Petinggi Desa Kawak, Eko Heri Purwanto.