Kendal  

Lawan Premanisme Berkedok Ormas, Polres Kendal Gelar Operasi Besar-besaran di Sejumlah Titik Rawan

Sejumlah titik rawan premanisme disisir untuk menekan aksi premanisme.(Dok Humas Polres Kendal)

 

KENDAL, Joglo Jateng – Upaya untuk melawankan praktek-praktek premanisme berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) dilakukan Polres Kendal dengan menggelar operasi besar-besaran di sejumlah titik rawan, Sabtu malam (10/5/2025).

Operasi ini merupakan bagian dari instruksi Kapolri dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.

Dalam operasi tersebut, sebanyak 132 personel gabungan diterjunkan dan dibagi dalam tiga zona yang meliputi wilayah barat, tengah, dan timur.

Operasi digelar dalam tiga sesi waktu, yaitu pukul 21.00 WIB, dilanjutkan pukul 23.00 WIB, dan terakhir pukul 03.00 dini hari.

Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar, menyampaikan bahwa operasi ini menyasar praktik-praktik premanisme yang dianggap meresahkan masyarakat serta mengganggu stabilitas keamanan dan iklim investasi nasional.

“Operasi ini adalah bentuk komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Premanisme dalam bentuk apapun tidak bisa dibiarkan, termasuk yang mengatasnamakan ormas,” tegas Hendry.

Ia menegaskan, ormas yang tidak berbadan hukum namun terdaftar di Kemendagri akan tetap diawasi oleh kementerian dan aparat penegak hukum.

“Polri hadir untuk memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan pelaku usaha, demi menjaga ruang publik dan iklim bisnis tetap kondusif di Kabupaten Kendal,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Kendal juga memberikan imbauan kepada juru parkir, pengamen, dan pedagang di kawasan Alun-Alun Kendal.

Ia menekankan bahwa masyarakat bisa melaporkan segala bentuk aksi premanisme, baik yang berkedok ormas, pengamen, maupun individu, melalui layanan telepon 110 atau ke nomor WhatsApp 0811-8110-1000.

Langkah Polres Kendal ini mendapat apresiasi dari masyarakat dan sejumlah pelaku usaha.

Salah seorang pedagang kopi di Alun-Alun Kendal, Nandi, mengaku tidak pernah mengalami pemalakan selama enam tahun berjualan di lokasi tersebut.

“Selama saya jualan tidak pernah ada aksi premanisme. Tapi dengan adanya patroli polisi, kami merasa lebih tenang. Apalagi tadi disampaikan kalau ada aksi premanisme bisa langsung lapor,” ujar Nandi.(ags)