Penyedia Jasa Pariwisata Optimalkan Pasar Tiongkok

MERIAH: Peserta mengikuti Solo Batik Carnival (SBC) XII di jalan Slamet Riyadi, Solo belum lama ini. (ANTARA/LINGKAR JATENG)

SOLO – Pelaku jasa pariwisata mulai mengoptimalkan menggarap pasar Tiongkok dengan mengenalkan potensi pariwisata di Solo dan Jogjakarta. Hal itu seiring dengan tingginya permintaan wisata oleh masyarakat di negara tersebut.

“Untuk membuka pasar pariwisata Solo di Tiongkok tidak semudah yang dibayangkan, ternyata banyak orang sana (Tiongkok, red) yang belum pernah mendengar nama Solo dan Jogja,” kata Direktur Utama PT Cahaya Matahari Rembulan Pupun Pantiana Gunmantono.

Meski demikian, ia yang sudah tinggal di Tiongkok sejak 20 tahun terakhir tidak patah arang untuk mengenalkan potensi pariwisata Solo dan Jogja. Khsusunya di beberapa kota di Tiongkok seperti Kunming.

“Memang sempat ada beberapa kota yang saya jajaki pasarnya. Tetapi karena tidak mudah membuka akses transportasi, banyak yang jadi kendala. Di antaranya izin dan slot time, akhirnya baru Kunming yang berhasil kami realisasikan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, hingga satu tahun ke depan, Citilink dengan menggunakan pesawat charter berkapasitas 174 penumpang akan melayani penerbangan rute Solo-Kunming sekali dalam satu minggu. Sebagaimana diketahui, rute ini akan dimulai 1 Agustus 2019.

“Pada perjalanan tersebut, para wisatawan bisa menikmati paket wisata sepekan, yaitu tiga malam di Jogja dan tiga malam di Solo. Pada paket ini kami tidak ingin kesannya murahan. Jadi untuk tarif paketnya agak mahal karena memang kami berupaya mengoptimalkan pelayanan kepada wisatawan,” urainya. Ia memaparkan, untuk paket yang ditawarkan paling mahal bintang 5 dengan harga Rp16 juta, bintang 4 seharga Rp12 juta, dan bintang 3 di harga Rp10 juta. Menurut dia, yang membedakan adalah kualitas hotel dan beberapa rute.(ara/lut)