REMBANG – Jajaran kepolisian melaksanakan upacara bendera untuk memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara berbeda. Mereka membentangkan bendera yang panjanganya 74 meter di atas perbukitan kapur Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang belum lama ini.
Bendera merah putih yang dibentangkan di atas perbukitan, berukuran super jumbo, yakni mencapai 74 Meter, melambangkan usia Indonesia Merdeka. Sedangkan lebarnya sekira 16 Meter. Belasan komunitas ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Mulai Polri,komunitas pemuda, pecinta alam, hingga anak-anak motor.
Bendera ini pernah dipakai oleh komunitas di Tuban, Jawa Timur. Kala itu panjangnya 72 Meter. Saat akan dibentangkan di perbukitan Gunem, tinggal menambahkan 2 Meter dan menyesuaikan lebarnya. Dulu saat proses penjahitan, memakan waktu hampir 1 bulan.
Membentangkan bendera merah putih sebesar itu, apalagi di atas bukit, tak sekedar membutuhkan nyali. Tapi juga keahlian dan peralatan yang lengkap. Ternyata bukan pekerjaan yang mudah.
Diantaranya anggota Sat Binmas Polres Rembang Bripka Muji Sutrisna dan Bripda Endang yang ikut bertugas membentangkan bendera, mengaku menghadapi sejumlah kendala. Bripka Muji Sutrisna mencontohkan kendala keterbatasan peralatan, tenaga ahli dan banyaknya pepohonan di perbukitan, sehingga kain bendera kerap tersangkut.
“Alatnya kurang. Duri-duri kan banyak, harus kita bersihkan dulu. Tim intinya cuman 6 orang. Meski demikian, kita harus tetap mengutamakan keselamatan,” ujar Bripka Muji kemarin.
Saat baru sebagian bendera terbentang, sejumlah warga yang datang langsung berdecak kagum, sambil mendokumentasikan melalui kamera. Bripka Muji mengaku terharu, karena bisa menikmati pemandangan langka di hari Kemerdekaan RI.
“Ini kan momen sangat langka, belum pernah ada pengibaran bendera sepanjang 74 Meter di Kabupaten Rembang. Nggak biasa terjadi, ya tak bela-belain jauh-jauh datang ke sini. Saya ke sini bareng sama temen-temen Kompas STIE YPPI Rembang, “ bebernya. Dipilihnya perbukitan Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, karena lokasi tersebut merupakan pusat perbukitan kapur. Kawasan yang selama ini dianggap sebagai daerah resapan air.(lut)