PATI – Menjelang pengambilan sumpah dan janji anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Endro Dwi Cahyono Calon Legislatif Terpilih membubarkan tim pemenangan dibawah koordinasi Endro Center pada Minggu (25/08).
Hal tersebut disampaikan Endro karena dia mengakui ketidaktahuannya perihal kebutuhan anggota Dewan Propinsi yang tidak perlu membuat rumah aspirasi karena tidak ada anggaran dari pemerintah. Bahkan kedepan pihaknya tidak ada rencana untuk jadi anggota dewan kembali.
Selain itu, pihaknya juga menjelaskan tidak layak menjadi anggota Dewan karena mengaku tidak bisa menjadi pemimpin yang baik. Bahkan jika hari ini ada orang yang ingin mengganti uangnya saat kampanye sekitar Rp 4,5 miliyar, Endro rela diganti.
“Layaknya pembentukkan tim sukses, dengan berat hati tim Endro Center saya bubarkan. Saya tidak mau memaksakan diri dan tidak ada niatkan yang jahat,” ungkap Endro Dwi Cahyono dihadapan Tim Endro Center.
Hartono Ketua Tim Endro Center mengaku lega karena komunikasi pasca terpilih memang diakui tidak ada komunikasi baik di Endro Center.
“Setelah terpilih memang jarang komunikasi bahkan dua bulan terakhir memang tidak pernah komunikasi, namun kedepan hubungan tetap baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Ali Ridlo yang juga bagian dari tim Endro Center mengungkapkan jika pembubaran tim menjadi haknya Caleg yang bersangkutan. “Iya silahkan, itu haknya namun harapannya apa yang menjadi janji dapat terealisasi seperti janji target suara dan undian umroh,” ujarnya.
Diketahui, Tim Endro Center berhasil mengantarkan Endro Dwi Cahyono dalam kontestasi di Pileg April 2019 lalu dengan meraup suara yang cukup signifikan. Perolehan suara dikabupaten Pati Endro berhasil mendapatkan 61.517 suara dan 5.756 suara di Kabupaten Rembang. (lut)