Penyebab Ledakan Mako Brimob Belum Diketahui

SEMARANG – Penyebab ledakan gudang milik Brimob Polda Jateng di Srondol, Semarang yang terjadi Sabtu (14/8) belum diketahui. Persitiwa itu mengakibatkan 44 rumah warga yang terletak di sekitar lokasi rusak dan seorang polisi terluka.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ricyko A Dahniel, pihaknya masih menyelidiki penyebab ledakan gudang amunisi tersebut. Saat ini, rekaman CCTV yang berada di lokasi juga diamankan.

“Belum mengetahui penyebabnya. Tidak didahului dengan kebakaran. Langsung Meledak. Mungkin karena suhu,” ujar Ricyko di Semarang belum lama ini.

Ricko menambahkan, gudang amunisi yang meledak tersebut merupakan tempat penyimpanan barang ledakan hasil temuan dari masyarakat. Di antara barang tersebut adalah bahan ledakan sisa-sisa perang dunia.

“Ada sekitar 30 bahan peledak, paling banyak granat. Menunggu dimusnahkan karena kita tidak punya alatnya,” bebernya.

Selain itu, Polda Jawa Tengah mencatat 44 rumah warga di sekitar markas Brimob Polda Jawa Tengah rusak akibat ledakan tersebut. “Dari pendataan ada 44 rumah rusak akibat kaca pecah, plafon serta genting rusak,” tambahnya. 

Saat ini, kata dia, dilakukan perbaikan terhadap rumah warga yang rusak tersebut yang menjadi tanggung jawab Polda Jawa Tengah. Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dari warga yang tinggal di sekitar Markas Brimob dalam kejadian itu.

“Petugas juga sudah menyiapkan prosedur standar untuk mengantisipasi agar ledakan tidak membahayakan warga sekitar. Gudang yang meledak tersebut, lokasinya terpisah dari gudang amunisi milik Brimob,” urainya.

Dari informasi yang dihimpun, hingga Sabtu (14/9) petang, olah tempat kejadian peristiwa (TKP) belum bisa dilakukan. Mengingat masih ada potensi ledakan sisa-sisa bahan peledak yang belum terevakuasi.

“Beberapa bahan peledak sudah bisa diamankan. Tapi ada yang belum, misalnya karena tertimpa reruntuhan tembok. Olah TKP baru bisa dilakukan jika lokasi sudah dipastikan aman untuk mengetahui penyebab terjadinya ledakan,” ujar Kapolda.(ara/lut)