KUDUS -Sekda Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris yang mewakili Plt. Bupati HM Hartopo menhadiri pembukaan Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) TA. 2019 di Desa Peganjaran, Bae pada Rabu (2/10). Dalam kesempatan itu, Sekda berharap program menjadi salah satu tonggak dalam memajukan desa menyasar daerah terpencil.
Sekda Sam’ani Intakoris mengatakan, Pemkab Kudus selalu mendukung program TMMD. Sam’ani menyebut program betonisasi dapat dijadikan program pembangunan desa yang terpencil. Seperti betonisasi di daerah Wonosoco dan Rahtawu.
Apalagi, akses jalan Rahtawu sangat penting untuk jalur evakuasi apabila terjadi musibah tanah longsor. Jika tidak ada aral melintang, Sam’ani berencana menganggarkan program betonisasi pada dua wilayah tersebut pada APBD perubahan tahun 2020 mendatang.
“Kami sangat mendukung program TMMD. Apalagi jika betonisasi juga dilaksanakan di desa terpencil seperti Desa Wonosoco dan Rahtawu. Kami berencana merealisasikannya, sifatnya swakelola dan dijalankan oleh anggota Kodim maupun masyarakat,” ucapnya.
Membacakan sambutan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sam’ani menyampaikan TMMD diharapkan selalu berlandaskan kebersamaan dan kegotongroyongan. Pihaknya juga memuji TMMD selama ini selalu mengatasi berbagai persoalan dalam masyarakat pedesaan.
Pasalnya, TMMD selalu menjaga sinergitas dengan masyarakat sehingga program selalu tepat sasaran.
“Berbagai program seperti pembangunan tempat tinggal, ruang berkreasi, dan pembangunan jalan menjadi upaya dalam mengoptimalkan potensi desa,” ujarnya.
Selain itu, Sam’ani meminta TMMD juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan lingkungan sekitar. Pihaknya berharap adanya TMMD membantu memajukan desa, SDM semakin berkualitas dan menjaga kearifan lokal.
“Saya berharap TMMD mengimbau masyarakat untuk selalu hidup sehat dan menjaga lingkungan. Semoga adanya TMMD dapat membantu memajukan desa dan menjaga kearifak budaya lokal,” harapnya.
TMMD akan melaksanakan program – program baik fisik seperti betonisasi jalan maupun nonfisik berupa berbagai penyuluhan sejak 2 Oktober hingga berakhir 31 Oktober.
Program nonfisik tersebut antara lain penyuluhan narkoba; KB-Kes dan pemberdayaan masyarakat; bela negara, wawasan kebangsaan, penyuluhan radikalisasi, terorisme, dan balatkom; pembinaan mental dan keagamaan; serta sosialisasi infrastruktur desa.
Pendanaan TMMD bersumber dari APBD Provinsi sebesar Rp 225 juta rupiah dan APBD Kabupaten sebesar Rp 313 juta rupiah dengan total Rp 538 juta rupiah.
Dandim 0722/Kudus Letkol Arm Irwansyah menyebut terdapat 50 personil Kodim yang melaksanakan program bersama masyarakat. Pihaknya menyebut program betonisasi untuk memudahkan masyarakat mengangkut hasil taninya.
“Kami membuat program sesuai aspirasi masyarakat. Betonisasi jalan sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mengangkut hasil tani,” ucapnya.(adv/lut)