KUDUS – Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus melaksanakan upacara Hari Perhubungan Nasional Tingkat Kabupaten. Tahun ini, peringatan mengambil tema Merajut Nusantara Membangun Bangsa, Bukti Nyata Perhubungan Untuk Indonesia Maju. Plt. Bupati Kudus H.M Hartopo hadir sebagai inspektur pada upacara di halaman pendopo, Selasa (17/9) pagi.
Membacakan sambutan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Plt. Bupati Kudus menyampaikan bahwa peringatan hari perhubungan merupakan momentum untuk meningkatkan kinerja di sektor perhubungan. Hal tersebut dapat diraih apabila sektor perhubungan dapat bersenergi dengan stakeholder terkait.
“Menyambut baik dengan mengambil tema Merajut Nusantara Membangun Bangsa, Bukti Nyata Perhubungan Untuk Indonesia Maju untuk mempresentasikan bahwa elemen perhubungan dan stakeholder beraeinergi dalam mewujudkan keselematan bagi pengguna transportasi di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Pihaknya menyadari bahwa sektor perhubungan berperan strategis dalam pembangunan nasional maupun daerah. Oleh karena itu, peningkatan sumber daya manusia dengan mempererat komitmen menjadi kunci penguatan di sektor perhubungan.
“Semoga menjadi pemicu semangat bersama untuk menjadi insan perhubungan yang unggul. Perhubungan adalah wahana untuk mensejahterakan warga negara. Dirgahayu perhubungan,” pungkasnya.
Usai upacara, H.M. Hartopo menyerahkan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) kepada Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Abdul Halil.
Kabupaten Kudus telah menerima penghargaan dengan ketegori kota sedang tanpa catatan dari Kementerian Perhubungan. Sebelumnya, penghargaan tersebut diterima oleh Plt. Bupati Kudus H.M. Hartopo di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (15/9) lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus Abdul Halil mengatakan bahwa dengan diterimanya penghargaan WTN dapat menjadi pemacu pihaknya untuk semakin meningkatkan kinerja. Dirinya mengungkapkan masih ada pekerjaan rumah bagi Dishub yang harus segera diselesaikan.
“PR kami itu ada satu, masalah parkir, yang menjadi problem bukan hanya di Kudus mungkin di daerah lain juga sama. Dari sisi pendapatan dan kondisi di lapangan,” tandasnya.(adv/lut)