GROBOGAN- Bencana kekeringan atau kemarau panjang di Desa Simo, Kecamatam Kabupaten Grobogan bedampak pada sulitnya warga mendapatkan air bersih. Bahkan warga setiap harinya harus membeli air dari pedagang yang lewat dengan harga 75 ribu per tangkinya.
Ali Mahmudi warga Desa Simo yang tinggal tidak jauh dengan Bendung Simo, Kecamatan Kradenan mengatakan. bencana kekeringan membuat warga desa tersebut kekurangan air bersih bahkan kondisi waduk sekarang kering kerontang.
Lanjut, menurutnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari MCK mandi mencuci memasak warga seputaran desa tersebut harus membeli air dari pedangang. Warga juga berusaha membuat sumur bilik-bilik di lokasi waduk agar mendapatkan air. Namun, tak semua sumur bilik di waduk keluar mata airnya.
“Sudah berbulan-bulan kekeringan, kebanyakan warga beli air satu tangki truk kisaran Rp 75 ribu. Alhamdulillah kalau untuk kebutuhan Pondok membuat bilik sumur di waduk keluar sumbernya, untuk kebutuhan santri-santri,” kata Ali yang juga Pengurus Ponpes Nurul Wahid Simo kemarin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan bencana kekeringan yang terjadi di kabupaten tersebut semakin meluas. Setidaknya dari 19 Kecamatan di kabupaten tersebut, 18 kecamatan terdampak kekeringan dan ada 121 desa yang terdampak.
“Sekarang untuk desa yang terdampak ada 121 dari 18 Kecamatan. Kekeringan diperidikasi sampai minggu ke dua November 2019,” katanya. (ori/lut)