Dewan: Pemasangan CCTV Asal-asalan

Jajaran Komisi A DPRD Kota Semarang saat melakukan sidak pemasangan CCTV di Kecamatan Gunungpati
PANTAU: Jajaran Komisi A DPRD Kota Semarang saat melakukan sidak pemasangan CCTV di Kecamatan Gunungpati belum lama ini.(UMAR HANAFI/LINGKAR JATENG)

SEMARANG – Komisi A DPRD Kota Semarang melakukan inspeksi mendadak (sidak) pemasangan kamera pantau atau CCTV yang dipasang di masing-masing rukun tetangga (RT). Sidak dilaksanakan di Kecamatan Gunungpati, anggota dewan menyoroti pemasangan CCTV yang terkesan asal tempel.

Ketua Komisi A Fajar Rinawan mengatakan, sidak dilakukan untuk melakukan fungsi pengawasan atas program Pemkot Semarang. Yakni pemasangan 10.300 CCTV di Kota Semarang.

“Hari ini (kemarin, red) kita ambil sampling di dua kelurahan di Kecamatan Gunungpati, yakni di Kelurahan Sumurejo dan Pakintelan,” ujar Ucok, panggilan akrab Fajar di sela-sela sidak kemarin.

Dalam sidak yang diikuti seluruh anggota Komisi A dan staf OPD, inspektorat, Bapeda serta Camat Gunung Pati ini, secara umum Komisi A menerimanya. Namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.

“Salah satunya pemasangan di tiang listrik dan telepon yang terkesan asal pasang. Karena hanya diikat menggunakan klem dari plastik,” ungkapnya.

Setelah mendapatkan hasil dari temuan di lapangan ini, pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait bersama Diskominfo untuk rapat kerja bersama terkait pemasangan CCTV di tiang listrik maupun telepon.

“Dalam rapat nanti kita akan pertanyakan kekuatan pengikat CCTV. Kemudian kita juga akan pertanyakan anggaran pengadaan CCTV itu termasuk pemasangannya apa tidak,” terangnya.

Sementara itu Camat Gunungpati Ronny T Nugroho mengatakan untuk di Kecamatan Gunungpati akan dipasang 491 titik CCTV, namun tahun 2019 ini baru terealisir 471 titik. “Sisanya kemungkinan akan dipenuhi di tahun 2020 melalui anggaran perubahan,” ungkapnya.

Menurut Ronny, sambutan masyarakat adanya pemasangan CCTV sangat bagus.Karena warga bisa terbantu dalam sisi keamanan. Dan dapat mengawasi lingkungannya disaat membutuhkan melalui rekaman-rekaman CCTV.

“Kami menghimbau kepada warga Gunungpati untuk tidak hanya mengandalkan kecanggihan teknologi.Meski sudah ada CCTV, tapi budaya siskamling tetap harus berjalan,” pungkas Ronny. (cr3/lut)