Trotoar Kota Semarang Tak Ramah Disabilitas

Kondisi trotoar di Jalan Ki Mangunsarkoro, Semarang Tengah, Kota Semarang
BOLLARD: Kondisi trotoar di Jalan Ki Mangunsarkoro, Semarang Tengah, Kota Semarang masih belum ramah bagi penyandang disabilitas khususnya pengguna kursi roda. (MUHAMMAD Fathoni/LINGKAR JATENG)

SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur. Sayangnya, pembangunan trotoar di sejumlah titik di Kota Atlas menyisakan pekerjaan rumah karena tidak ramah disabilitas.

Ketua Yayasan Pembina Anak Cacat (YPAC) Kastri Wahyuni mengatakan, selama ini pemerintah hanya sekedar melakukan pembangunan saja. Hal itu dibuktikan dengan minimnya sosialisasi ke masyarakat tentang pemasangan guiding block atau paving block untuk penyandang disabilitas.

“Sosialisasi ke masyarakat belum ada. Sehingga masih banyak warga yang menggunakan trotoar atau guiding block untuk motor dan pedagang kaki lima berjualan,” katanya kepada Lingkar Jateng beberapa waktu yang lalu.

Selain itu, Kastri menambahkan, pemasangan bollard atau tiang pembatas trotoar juga akan menyulitkan bagi disabilitas. Khususnya mereka yang menggunakan kursi roda, karena jarak antar tiang yang berdekatan.

“Adanya tiang pembatas akan menyulitkan pengguna kursi roda untuk masuk trotoar. Bagi tuna netra masih bisa lewat tapi pengguna kursi roda tidak bisa,” imbuhnya.

Dari pantauan Lingkar Jateng di lapangan, masih banyak trotoar yang dipasang bollard. Selain itu, juga guiding block di beberapa trotoar juga masih hanya sekedar dipasang. Bahkan ada yang belum dilengkapi dengan pola titik sebagai peringatan berhenti bagi disabilitas. (cr1/lut)