SEMARANG – Dua jembatan penyebrangan orang (JPO) di Jalan Kaligawe KM 3 hingga kini belum diperbaiki. Padahal, keberadaannya cukup vital dalam menunjang mobilitas masyarakat. Apalagi, di lokasi itu arus lalu lintas cukup padat dan banyak pekerja, siswa maupun mahasiswa yang lalu-lalang.
Mendasarkan informasi yang dihimpun Lingkar Jateng, sebagian konstruksi JPO Kaligawe telah dibongkar sejak sekitar lima bulan lalu. Hal itu akibat adanya kendaraan besar yang membawa material pabrik. Namun hingga kini, kondisi JPO tak kunjung dikembalikan seperti semula.
Salah satu warga sekitar Suroso (53) mengatakan, kondisi itu sudah terjadi hampir setengah tahun lamanya. Menurut informasi yang diterimanya, sebagaian konstruksi JPO memang akan diperbai dan dikembalikan seperti sedia kala oleh pihak terkait.
“Tapi tidak tahu kapan (diperbaiki). Masih menunggu,” katanya saat ditemui Lingkar Jateng baru-baru ini.
Pria yang bekerja sebagai Pak Ogah atau pengatur lalu lintas di sekitar lokasi itu menuturkan, akibat dibongkarnya JPO warga terpaksa menyebrang secara langsung meski seringkali ada kendaraan besar lewat yang melintas. Pasalnya, ruas jalan itu masuk dalam Jalur Pantura.
“Cukup bahaya kalau menyebrang. Apalagi buat orang tua dan anak-anak. Saya sering bantu nyebrangin,” ujarnya.
Warga lainnya, Anika (20) menyampaikan hal senada. Menurutnya, tidak berfungsinya JPO membuat penyeberang harus ekstra hati-hati. Ia pun berharap segera ada perbaikan lantaran di sana ada sejumlah bangunan penting. Seperti pabrik, rumah sakit, sekolah, dan universitas.
“Semoga bisa cepat diperbaikan dan difungsikan lagi,” harapnya. (mam/pal)