LINGKARJATENG.COM – Ainun Habibie atau yang bernama lengkap Hasri Ainun Besari lahir di Semarang, 11 Agustus 1937. Dia merupakan istri dari Presiden Indonesia ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie. Ainun Habibie meninggal di München, Jerman pada tanggal 22 Mei 2010 pada umur 72 tahun.
Hasri Ainun memiliki arti mata yang indah. Beliau adalah anak keempat dari R. Mohamad Besari dan istrinya, Sadarmi. Ainun mendapatkan gelar dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di tahun 1961. Pernah bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Jasanya terhadap dunia kesehatan di Indonesia sangat tinggi, terlebih dalam hal penanganan penyakit mata dan gerakan orang tua asuh. Atas dedikasi tersebut, Pemerintah Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 berinisiasi membangun dan meresmikan Rumah Sakit Provinsi dr. Hasri Ainun Habibie di Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Rumah Sakit Ainun Habibie dikembangkan untuk dijadikan Rumah Sakit Pendidikan (Universitas Negeri Gorontalo), dan menjadi rumah sakit rujukan bagi daerah-daerah di wilayah setempat.
Ainun menikah dengan BJ Habibie yang tidak lain adalah teman semasa SMA. Keduanya menikah pada tahun 1962 di Rangga Malela, Bandung.
Kisah cinta Habibie dan Ainun bermula dari bangku Sekolah Menengah Pertama. Namun keduanya baru saling memperhatikan ketika sama-sama bersekolah di SMA Kristen Dago Bandung, Jawa Barat.
Komunikasi keduanya sempat terputus setelah Habibie kuliah dan bekerja di Jerman, sementara Ainun kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Akad nikah Habibie dan Ainun digelar secara adat dan budaya Jawa, sedangkan resepsi pernikahan digelar dengan adat dan budaya Gorontalo.
Setelah menikah, Ainun hidup beraama Habibie di Jerman. Dia dihadapkan dengan dua pilihan, tetap bekerja di rumah sakit anak-anak di Hamburg atau berperan serta berkarya di belakang layar sebagai istri dan ibu rumah tangga.
Pada akhirnya, Ainun pun akhirnya memilih opsi yang kedua. Dari pernikahan keduanya, Habibie dan Ainun dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.