SEMARANG – Museum Ranggawarsita atau Ronggowarsito menyimpan setidaknya 59.784 benda bersejarah maupun warisan budaya. Museum ini berada di Jalan Abdul Rahman Saleh No. 1, Kalibanteng Kulon, Semarang.
Museum Ronggowarsito didirikan pada tanggal 5 Juli 1989. Total luas area museum Ronggowarsito mencapai 8.348 meter persegi.
Tiket masuk museum Ronggowarsito cukup terjangkau. Untuk pengunjung dewasa dikenakan harga Rp 4.000 per orang. Sedangkan anak-anak Rp 2.000. Jam buka museum Ronggowarsito dari pukul 08.00 WIB sampai 15.30 WIB.
Bangunan museum Ronggowarsito terdiri dari empat gedung. Setiap gedung memiliki koleksi benda dengan masing-masing cerita sejarah yang berbeda.
Di gedung A mesuem Ronggowarsito terdiri dari dua lantai. Lantai pertama terdapat koleksi benda yang berkaitan dengan Geologi dan Geografi, di antanya beberapa jenis bebatuan yang terdapat di bumi, juga batu meteorit yang ditemukan di daerah Mojogedang, Karangayar tahun 1984.
Di zaman dahulu, meteorit dipakai untuk campuran pamor keris. Selain bebatuan, juga menulis tentang pembagian zaman yang pernah ada di bumi, beberapa koleksi mineral dan batu alam yang menarik, berbagai batu mulia hingga stalagtit dan stalagmit.
Sedangkan di lantai dua menyimpan berbagai koleksi dari zaman purba, di antaranya fosil kayu kuno, bebatuan dan tulang hewan purba.
Selain itu terdapat juga binatang langka yang diawetkan seperti bajing peluncur, babi hutan, kancil dan burung rajawali.
Berpindah ke gedung B museum Ronggowarsito. Di lantai satu dipenuhi oleh peninggalan kebudayaan dan kerajinan dari peradaban Hindu Buddha di Nusantara.
Di antara benda-benda yang bisa ditemui adalah Lingga dan Yoni, arca, Kentongan, kendi, cermin perunggu, patung dewa serta miniatur sejumlah candi.
Selain itu pengunjung juga bisa melihat miniatur masjid Agung Demak dan Menara Masjid Kudus, fragmen seni hias, bahan terakota, replika kaligrafi, ornamen masjid Mantingan Jepara, Mustaka masjid Mayong Jepara, salinan Alquran yang ditulis dengan tangan serta cerobong sumur dari Caruban Lasem yang sangat menarik.
Lantai dua menyajikan koleksi berbagai macam keramik dan batik. Dipamerkan berbagai jenis dan model keramik baik lokal maupun yang berasal dari China dan Eropa.
Ada juga ragam kerajinan gerabah dan cara pembuatannya diperlihatkan dengan model diorama atau patung. Di bagian batik, dipajang berbagai motif batik yang ada di Jawa Tengah seperti Surakarta, Pekalongan, Lasem dan Banyumasan.
Sedangkan di lantai pertama gedung C museum Ronggowarsito, tersimpan koleksi benda bersejarah ketika zaman pertempuran dan diorama pernjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan.
Di antara diorama pertempuran Lima Hari Semarang, Peristiwa Palagan Ambarawa, Pemberontakan PKI di Cepu, Serangan Umum 1 maret dan Gerakan Tritura.
Di lantai dua terdapat koleksi bertema teknologi dan kerajinan tradisional, teknologi industri dan transportasi, dan beragam model kerajian rumahan.
Gedung D lantai satu museum Ronggowarsito memamerkan tentang pembangunan, numismatik, heraldik, tradisi nusantara, ruang intisari dan hibah.
Lantai dua dikhususkan untuk koleksi benda dan peralatan kesenian di antaranya pewayangan, kuda lumping, barongan dan musik tradisional.