Tips  

3 Trik Sikapi Komentar Pedas Netizen

Netizen mengakses media sosial
Ilustrasi gambar seorang netizen sedang mengakses media sosial

LINGKARJATENG.COM – Jika dahulu ada ungkapan mulutmu harimaumu, maka sekarang muncul istilah baru jarimu harimaumu. Istilah ini untuk mengingatkan kepada siapa pun dalam bermedia sosial. Artinya bahwa Anda harus bijak dalam menulis status atau berkomentar di media sosial. Pikirkan dulu dampak selanjutnya terhadap tulisan yang akan Anda tulis. Jangan sampai semua merugikan orang lain.

Fenomena yang terjadi saat ini adalah banyaknya netizen yang berkomentar pedas. Mereka seolah paling benar, menghakimi orang lain dengan sesuatu yang dianggapnya benar menurut pendapat pribadinya.

Mereka yang suka berkomentar pedas tentang orang lain dan seakan enggak memiliki empati ini disebut juga dengan istilah Trolls, atau mereka yang sering bersembunyi dalam anonimitas untuk menyerang bahkan menyebarkan kebencian di dunia maya.

Pemkab Demak

Menurut psikolog Inggris bernama Dr Perpetua Neo, seorang yang melakukan trolling justru biasanya sadar penuh dengan komentar kasar dan konsekuensinya. Namun perilaku trolling ini juga bisa menjadi perilaku yang terjadi berulang karena bisa memberikan kepuasan tersendiri yang gak bisa mereka dapatkan di dunia nyata.

Berikut trik menyikapi komentar pedas netizen di media sosial:

Ambil Jarak dan Tenangkan Diri

Ketika ada orang yang mengkritik dengan cara yang enggak baik, rasa-rasanya kita juga pasti ingin langsung nyerang balik ya? Nah dari pada keluar kata-kata atau tindakan yang nantinya bikin kita menyesal, baiknya ambil jarak dulu dari situasi ketika kita menerima komentar negatif. Ini penting untuk membantu kita bisa memberikan respons yang lebih bijak dan enggak terburu-buru.

Ungkapkan, Jangan Pendam Emosi

Terlalu sering memendam emosi negatif ternyata engak bagus juga loh buat kesehatan mental. Jika kamu merasa membutuhkan seseorang untuk teman cerita, ada baiknya kamu juga cari orang-orang terdekatmu yang kamu percaya untuk sekedar menjadi teman yang mendengarkan keluhanmu. Ini penting untuk bantu me-release perasaan negatif, dan mengeluarkan emosi kamu yang terpendam. Dengan mengekspresikan emosi dan pikiran yang kamu rasakan, ini juga bisa setidaknya meminimalisir overthinking.

Jangan Lupa Apresiasi Diri

Terkadang, apa yang diucapkan orang lain enggak benar-benar menggambarkan realita. Begitu pula dengan pikiran negatif yang ada di kepala kita. Itulah kenapa kita perlu belajar untuk enggak menggantungkan diri dengan ekspektasi orang lain, dan melatih untuk mengapresiasi pencapaian diri sekecil apapun itu. Apapun yang orang lain katakan, itu semua enggak mendefinisikan siapa kita yang sebenarnya.

Sumber: ibunda.id