LINGKARJATENG.COM – Curriculum vitae atau CV merupakan rujukan pertama human resource development (HRD) untuk menilai dirimu. Sebelum kamu diterima di perusahaan tempat kamu melamar pekerjaan, HRD lebih dahulu mempertimbangkan isi CV mu. Nah, agar HRD jatuh hati dengan CV yang kamu kirim, berikut tipsnya:
Deskripsikan diri kamu secara singkat dan padat
CV dengan deskripsi yang panjang saat ini udah enggak lagi dilirik perusahaan. HRD hanya butuh waktu kurang dari 10 detik untuk membaca CV kamu, jadi deskripsikan diri kamu secara singkat, jelas dan padat ya. Ceritakan siapa dirimu, pendidikan terakhir, kelebihan dan ketertarikanmu pada perusahaan dalam satu paragraf menarik dan informatif.
Desain CV yang simple tapi tetap menarik
Para pencari kerja sekarang ini punya kreativitas tinggi dalam mengemas CV dengan desain yang unik dan punya magnet yang lebih kuat untuk menarik perhatian HRD. Apalagi buat kamu yang mengajukan lamaran untuk posisi seperti desainer grafis, UI/UX, fotografer, atau content writer, tentu desain CV yang sederhana namun memiliki nilai estetika bisa jadi pertimbangan kamu diterima.
Tambahkan soft skill yang kamu punya
Umumnya hard skill adalah kemampuan yang wajib dimiliki pelamar kerja untuk menempati sebuah posisi, biasanya sudah tertera di kolom kualifikasi iklan lowongan kerja. Sedangkan soft skill berhubungan dengan kepribadian seperti keterampilan leadership, kecerdasan emosi, berpikir kritis atau keterampilan berkomunikasi. Beberapa soft skill yang kamu punya dan cantumkan dalam CV bisa jadi peluang kamu diterima di perusahaan yang kamu inginkan.
Masukkan kontak referensi
Psikotes dan interview yang dilakukan HRD kadang belum memberikan gambaran yang lengkap tentang siapa dan bagaimana diri kamu. Jadi HRD harus melakukan reference check dengan tujuan memastikan kandidat yang dipilih sesuai kebutuhan perusahaan. Terus siapa aja sih yang bisa dicantumkan dalam kontak referensi? Jawabannya bisa atasan di tempat kerja terakhir, klien yang pernah bekerja sama, atau dosen saat kamu kuliah. Gunanya kontak referensi adalah untuk memberikan informasi terkait kompetensi yang kamu miliki dari orang ketiga. Tapi sebelum mencantumkan kontak referensi, kamu harus meminta persetujuan pihak terkait dulu ya.
‘Jual diri’ dengan prestasi dan pengalaman organisasi
Kalau kamu punya banyak prestasi dan pengalaman organisasi sebaiknya kamu pilih lagi, prestasi mana yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang kamu lamar. Enggak semua harus kamu cantumkan dalam CV, pilih yang paling relevan. Mencantumkan keikutsertaan kamu dalam organisasi atau proyek komunitas juga bisa dinilai HRD sebagai bentuk softskill kamu lho. Pengalaman kerja sama tim dan komunikasi saat berorganisasi bisa kamu ceritakan ketika proses interview nanti.
Sumber: topkarir.com