PWNU Jateng Gelar Ngaji Bareng Kyai, Doakan Indonesia Aman dari Segala Musibah

Gus Baha' saat hadir dalam Ngaji Bareng Kyai di Kantor PWNU Jateng Sabtu (7/3) malam.

SEMARANG – Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) menyelenggarakan pengajian akbar selama dua hari di Kota Semarang. Pengajian dalam rangka harlah ke-97 NU itu dihadiri ulama-ulama kharismatik dan para sesepuh NU.

Pada Sabtu (7/3) malam, PWNU menggelar Ngaji Bareng Kyai di Kantor PWNU Jateng di Jalan dr Cipto 180 Semarang. Kegiatan tersebut dihadiri KH. Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha’ dan Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen.

Selanjutnya hari ini Minggu (8/3) akan digelar NU Jateng bersalawat di Simpang Lima Semarang. Rencananya hadir dalam kegiatan tersebut Gus Muwafiq, Habib Zainal Abidin, dan KH. Habib Luthfi bin Hasyim bin Yahya. Selain itu, Badan Otonom, serta Lembaga NU hadir memeriahkannya. Bahkan, Gubernur Jateng dan Wakil Gubernur Jateng juga direncanakan hadir.

Ketua PWNU Jateng Drs. KH. Muhammad Muzammil serta Rois Syuriyah PWNU Jateng KH. Ubaidillah Shodaqoh juga ikut dalam pengajian tersebut.

Ketua PWNU Jateng Drs. KH. Muhammad Muzammil mengatakan, kehadiran Gus Baha’ dan Kyai Abdul Ghofur dalam pengajian ini tidak lepas dari niat mencari ilmu dan ridha Allah SWT.

Dalan kesempatan itu, pihaknya menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang tengah dialami Bangsa Indonesia. Dengan berikhtiar dan doa bersama diharapkan Bangsa Indonesia semakin bisa menghadapi berbagai musibah tersebut.

“Kita tengah prihatin karena musibah banjir. Selain itu, ada juga wabah virus corona yang masuk Indonesia,” katanya.

Menyikapi hal itu, pihaknya menghimbau warga agar tidak panik dan tetap berserah diri kepada Allah SWT. Menurutnya, dengan mengaji dan berdoa menjadi pengingat bahwa semua makhluk adalah ciptaan Allah SWT. Untuk itu, hanya kepada-Nya memohon.

“Tidak perlu khawatir dan takut, kecuali hanya kepada Allah SWT,” tegasnya.

Ketua Panitia Harlah NU KH Sohib mengatakan, acara pengajian yang digelar pada 7 dan 8 Maret mendatang adalah puncak acaranya. Sebelumnya, rangkaian Harlah NU diawali dengan seminar. Kemudian ada Festival Tembakau, Kopi, Sarung Batik, Seni Rupa pada 2-7 Maret di Kantor PWNU Jateng.

“Ada pula halaqah ulama se-Jateng yang diselenggarakan pada 3 Maret,” ujarnya.

Sekretaris Panitia Harlah Gus Alwi menambahkan, pada 8 Maret pukul 08.00 digelar ruqyah Aswaja. Selanjutnya digelar NU Jateng Bersalawat di Simpang Lima Semarang sebagai puncak acara Harlah NU tahun ini di Jateng.

Ketua PWNU Jateng KH. Muhammad Muzammil menjelaskan, rangkaian acara pada Harlah ke-97 NU sebagai sarana mengingat kembali sejarah berdirinya NU, pemikiran dan gerakannya. Sehingga, para generasi penerus saat ini bisa meneruskan dan mengamalkan nilai-nilai perjuangannya.

“Harlah NU ini menjadi ikhtiar untuk kembali menyambuh ruh dab spirit kebangkitan ulama,” ucapnya. (dim/lut)