Kudus  

Plt. Bupati Kudus: Hindari Kegiatan Undang Banyak Massa

BAHAS: Plt. Bupati Kudus HM. Hartopo memimpin rapat koordinasi membahas kebijakan strategis penanganan kasus covid-19 di command centre Diskominfo Kudus Senin (16/3).(DOK LINGKAR JATENG)

Gelar Rakor Bahas Penanganan Covid-19

KUDUS – Plt. Bupati Kudus HM. Hartopo memimpin rapat koordinasi (rakor) kebijakan strategis penanganan kasus Virus Corona (covid-19)di Command Centre Diskominfo Kudus kemarin. Kegiatan itu sebagai langkah antisipasi mulau masuknya covid-19 di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Rakor tersebut diikuti seluruh unsur forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) dan kepala organisasi pemerintah daerah (OPD). Selain itu perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan forum kerukuman umat beragama (FKUB) juga hadir.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto mengatakan, covid-19 adalah virus yang diduga berasal dari Wuhan China. Saat ini di Indonesia, telah menjangkit kurang lebih 117 orang suspect dengan korban meninggal sebanyak 5 orang.

Dirut RSUD Loekmono Hadi Abdul Aziz Achyar menambahkan, presiden menginstruksikan untuk segera membentuk satuan petugas (satgas) penanggulangan covid-19 di masing-masing Kabupaten/Kota. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebarluasan covid-19 atau virus corona.

“Menurut data dari WHO kematian di Wuhan akibat wabah corona hanya kisaran 3% saja. Hanya penularanya yang perlu dicegah sedini mungkin mengingat virus ini sangat mudah menular,” jelasnya.

Plt. Bupati Kudus H.M Hartopo menjelaskan, wabah corona sangat meresahkan masyarakat Indonesia saat ini, karena dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan aktifitas penduduk. Maka dari itu sesuai instruksi Presiden dan surat edaran Gubernur tentang kewaspadaan wabah covid-19, semua kegiatan agar ditunda atau diundur.

“Semua kegiatan yang mengundang masa banyak agar ditunda atau diundur. Ini merupakan langkah preventif menghadapi penyebaran wabah corona ini. Kerumunan masa dan tempat yang diwaspadai sebagai sarana penyebaran wabah ini adalah terminal, mall, tempat ibadah, pabrik, pasar, event olahraga, dan acara yang mengundang banyak masa. Oleh karenanya perlu adanya inventarisir setiap kegiatan yang diadakan,” ucapnya.

Sementara itu, Forkopimda Kabupaten Kudus menyimpulkan bahwa angka kematian covid-19 rendah, namun pencegahannya perlu ditingkatkan. Saat ini masyarakat tengah panik bukan karena virus namun panik karena berita hoax. Semua pihak diharapkan dapat menjadi agen penenang masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi yang tepat.(lut)