LINGKARJATENG.COM – Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya berada di lingkungan yang selalu bersih agar terhindar dari penyakit. Akan tetapi, beberapa peneliti di Inggris menjelaskan bahwa kondisi rumah yang terlalu bersih justru bisa meningkatkan risiko leukemia pada anak di kemudian hari.
Dikutip dari hellosehat, Leukemia merupakan kanker darah yang ditandai dengan tingginya jumlah sel darah putih melebihi batas normal. Penelitian ini berfokus pada leukemia limfoblastik akut (LLA) yang paling banyak ditemukan pada anak-anak berusia 0-4 tahun.
Sebagian besar kasus kanker pada anak-anak adalah LLA. Penyakit ini membuat sumsum tulang memproduksi sel darah putih secara berlebihan. Meski jumlahnya banyak, sel yang terbentuk tidak berfungsi dengan normal.
Mel Greaves, profesor di The Institute of Cancer Research, Inggris, melalui laporannya mengungkapkan bahwa LLA terjadi dalam dua proses. Proses pertama adalah mutasi genetik pada DNA sumsum tulang janin sehingga anak berisiko terkena leukemia.
Mutasi DNA bisa menurun dalam keluarga. Ini sebabnya anak yang memiliki saudara kandung penderita leukemia berisiko terkena penyakit yang sama. Selain itu, penyakit genetik seperti sindrom Down juga bisa meningkatkan kemungkinannya.
Sementara itu, proses kedua adalah paparan kuman saat masa anak-anak. Menurut Greaves, rumah yang terlalu bersih dapat meningkatkan risiko leukemia karena sistem kekebalan anak tidak pernah terpapar kuman seperti anak-anak pada umumnya.
Kuman memang bisa menyebabkan penyakit. Namun, paparan kuman yang terkendali justru berguna untuk ‘melatih’ sistem imun anak. Jika anak tidak pernah terkena kuman, paparan kuman paling umum sekalipun dapat memicu respons imun yang tidak normal, termasuk meningkatnya produksi sel darah putih secara berlebihan.
Greaves meyakini bahwa ketika bayi terpapar kuman selama tahun pertamanya, sistem imunnya akan bertambah kuat. Oleh sebab itu, orang tua tidak perlu cemas saat anak berinteraksi dengan anak-anak lain ataupun bermain dengan berbagai hal di sekitarnya.
Alih-alih rumah yang kelewat bersih, paparan kuman dari lingkungan justru terbukti melindungi anak dari risiko leukemia. Kuman dari lingkungan, tempat penitipan anak, pengasuh, serta mainan akan membantu si kecil menghadapi infeksi dengan wajar.
Walau demikian, orang tua tetap perlu menjaga paparan kuman agar tidak berlebihan. Sebagian besar infeksi yang menyerang anak-anak biasanya tidak berbahaya, tapi ada pula infeksi yang dapat menyebabkan dampak serius, misalnya diare.
Anda boleh saja membiarkan si kecil bertualang dengan berbagai kuman di luar sana. Namun, pastikan ia selalu mencuci tangan dan mendapatkan imunisasi lengkap agar terlindung dari penyakit infeksi lain yang berbahaya.
Tidak ada cara instan untuk mencegah leukemia. Meski begitu, Anda dapat mengurangi risikonya dengan menjalani gaya hidup sehat bersama seluruh anggota keluarga. Bila memungkinkan, batasi pula paparan radiasi dan bahan kimia dari lingkungan tempat tinggal.
Perlu diketahui, studi yang dilakukan Greaves pun masih memerlukan kajian lebih lanjut dan baru dapat diterapkan pada leukemia limfoblastik akut. Leukemia myeloid dan leukemia yang bersifat kronis tentu memiliki penyebab serta faktor risiko yang berbeda.