KUDUS – Plt. Bupati Kudus HM. Hartopo mendorong agar semua rumah sakit di Kota Kretek menyediakan ruang isolasi khusus bagi pasien yang menunjukkan gejala terjangkit virus corona (covid-19). Hal itu disampaikan saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) gugus tugas pencegahan dan pengendalian covid-19 di Command Centre kemarin.
H.M. Hartopo meminta agar semua rumah sakit melakukan langkah persiapan jika ada pasien terduga terjangkit corona. Mulai menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) hingga fasilitas penunjang lainnya.
“Sampai saat ini Kudus aman. Namun bukan berarti kita tidak waspada. Untuk mengantisipasi menumpuknya pasien yang bisa saja terjadi, mohon untuk setiap rumah sakit mempersiapkan ruang isolasi khusus untuk pasien Covid-19. Sehingga kalau misalnya nanti rumah sakit rujukan sudah penuh, bisa dialihkan ke rumah sakit lainnya. Semoga saja tidak sampai terjadi,” katanya.
Lanjutnya, Pemkab Kudus melalui Dinas Kesehatan Kudus akan membantu pemenuhan fasilitas penanganan penderita Covid-19. Bahkan, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) telah disiapkan untuk membeli alat-alat kesehatan.
Oleh karena itu, pihaknya menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk menginventarisir alat kesehatan yang dibutuhkan. Sementara itu, RSUD dr. Loekmonohadi diminta mengkoodinir rumah sakit yang ada di Kudus terkait kesiapan menangani pasien Covid-19.
H.M. Hartopo meminta seluruh anggota gugus tugas dapat berkoordinasi secara berkala dan dengan sepengetahuan Forkopimda. Semua itu dilakukan agar komando dapat kompak dan berjalan maksimal.
“Kami mohon nantinya anggota dapat berkoordinasi dan aktif untuk menginformasikan di grup WhatsApp yang akan dibentuk. Saya minta semua kebijakan yang dikeluarkan melalui persetujuan Forkopimda,” tegasnya.
Kajari Kudus Rustiningsih juga menyambut baik koordinasi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus corona. Pihaknya juga meminta agar Plt. Bupati menunjuk satu juru bicara seperti pemerintah pusat sehingga informasi tidak simpang siur.
Dandim 0722/Kudus letkol Arm Irwansyah mengungkapkan, agar setiap anggota menjaga kerahasiaan setiap informasi yang ada di grup WhatsApp. Pihaknya meminta agar informasi ke publik hanya disampaikan melalui juru bicara yang telah ditunjuk.
Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi menyampaikan siap berkoordinasi termasuk monitoring wilayah Kabupaten Kudus dan screening TKW yang baru pulang. Pihaknya juga meminta agar koordinasi terus dilakukan dan segera dibentuk posko untuk memudahkan koordinasi.
Ketua Pengadilan Negeri Kudus Rudi Fakhrudin Abbas menyampaikan semua agenda kunjungan dibatalkan untuk mengantisipasi Covid-19. Pihaknya juga menyampaikan agar dibentuk dua posko untuk pencegahan dan penindakan. (lut)