LINGKARJATENG.COM, REMBANG – Batik menjadi identitas bangsa Indonesia. Banyak daerah menghasilkan kain batik dengan corak atau motif yang berbeda satu dengan lainnya. Corak batik merupakan penggambaran yang penuh dengan makna filosofi. Salah satunya pada batik Lasem, Jawa Tengah.
Batik Lasem memiliki paten motif yang tidak bisa ditiru oleh produk batik dari daerah lain. Hal ini dikarenakan motif tersebut sudah turun temurun diajarkan dari leluhur hingga anak cucu.
Lasem merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Lasem juga merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten tersebut setelah kota Rembang. Selama ini, Lasem dikenal juga dengan nama “Tiongkok kecil”. Penamaan ini diberikan karena Lasem merupakan kota pertama pendaratan orang-orang Tionghoa di tanah Jawa. Tak heran bila di kota ini juga banyak terdapat perkampungan Tionghoa.
Batik Lasem memiliki paten motif yang tidak bisa ditiru oleh produk batik dari daerah lain. Hal ini dikarenakan motif tersebut sudah turun temurun diajarkan dari leluhur hingga anak cucu. Beberapa motif yang populer antara lain; watu pecah, sekar jagad, aseman, latoh, kendoro kendiri, ceplok piring, sido mukti, pasiran, lunglungan, Gunung Ringgit, dan parang rusak.
Sekar Jagad merupakan kumpulan motif bunga yang terserak. Motif latoh merupakan buah dari tanaman yang hidup di tepi laut. Watu pecah atau kricak merupakan motif yang terinspirasi pembangunan jalan proyek Daendels. Saat itu, warga diminta memecah batu menjadi kecil-kecil untuk pembangunan jalan Anyer-Panarukan.
Perkembangan batik Lasem tak bisa dilepaskan dari pengaruh budaya dan tradisi Tionghoa. Hal ini dimulai sejak kehadiran seorang putri dari Champa, Na Li Ni. Kini terdapat setidaknya lebih dari enam rumah batik di kota tua Lasem yang masih bercirikan batik khas ala Tionghoa serta lebih dari 120 rumah batik di seluruh Kabupaten Rembang.
Batik tulis Lasem mengalami perkembangan dan masa kejayaan keemasannya sekitar tahun 1860-an. Secara umum terdapat ada dua motif batik Lasem, yakni motif Tiongkok dan non-Tiongkok. Corak batik Lasem non-Tiongkok, yakni batik tulis Lasem yang corak motifnya tidak dipengaruhi oleh budaya Tiongkok, tetapi didominasi motif batik Jawa.
Sementara itu, batik Lasem motif Tiongkok adalah batik tulis Lasem yang motifnya dipengaruhi budaya Tionghoa. Bahkan, unsur orientalnya sangat kental dan dominatif. Beberapa di antaranya adalah motif fauna dan flora.