Info  

Ragam Manfaat Abu Vulkanik Gunung Merapi

Gunung merapi meletus
Abu vulkanik gunung merapi

LINGKARJATENG.COM – Abu vulkanik dari letusan gunung berapi bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mencatat abu vulkanik yang keluar dari gunung berapi memiliki ciri kandungan mineral allophan yang sangat tinggi.

“Allophan adalah Aluminosilikat amorf yang dengan bahan organik dapat membentuk ikatan kompleks. Sifat material vulkanik semacam ini sangat baik untuk bercocok tanam dan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku keramik,” ungkap IGA Suradharmika, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengembanan Seni Teknologi Keramik dan Porselen (UPT-PSTKP) BPPT, Bali. Dikutip dari website BPPT.

UPT-PSTKP BPPT telah memanfaatkan abu vulkanik dari gunung Merapi dan gunung Bromo sebagai bahan glasir keramik dengan suhu pembakaran tinggi 1250oC. Keunggulan bahan abu vulkanik gunung Merapi dan gunung Bromo adalah dapat diterapkan secara tunggal tanpa tambahan bahan apapun. Dapat pula dengan menambahahkan calcium carbonat (kapur) dengan persentase > 10%. Hasil yang diperoleh adalah glasir keramik suhu tinggi dengan warna hitam dan coklat dop, jelasnya.

Dalam kondisi biasa untuk membuat glasir suhu tinggi dengan warna hitam dan coklat dop diperlukan 7 jenis bahan. Bahan tersebut terdiri dari bahan glasir dasar dan ditambah oksida-oksida pewarna. Namun dengan bahan abu gunung Merapi dan gunung Bromo jumlah jenis bahan yang digunakan untuk membuat glasir tersebut akan dapat dikurangi. Sisi lain untuk mendapatkan bahan tersebut juga lebih mudah dan lebih murah, karena abu gunung yang ada terserak di mana-mana.

Glasir tersebut telah diterapkan pada beberapa disain keramik di antaranya asbak, mangkuk, teko, cangkir, vas bunga serta beberapa benda pajang. Penampakan glasirnya dop untuk warna hitam sedangkan untuk warna coklat tampilannya dop serta membentuk motif yang menarik.

Pemanfaatan abu gunung berapi ini menjadi sebuah solusi atas ketergantungan akan bahan baku impor oleh industri keramik Indonesia. Selama ini industri keramik masih mengimpor bahan baku seperti pigmen dan oksida keramik.

Bagi penduduk setempat, musibah bencana gunung berapi ini dapat dimanfaatkan dengan jalan mengumpulkan dan mengemas abu tersebut untuk kemudian menawarkan kepada industri keramik yang ingin memanfaatkannya. Tentu akan bertambah lagi nilai tambahnya jika penduduk tersebut dibekali ketrampilan pembuatan keramik.