Mudik ke Grobogan, Mulai Hari Ini Wajib Dikarantina di Gedung Sekolah

SAMPAIKAN: Sekda Grobogan Sumarsono saat menjelaskan terkait karantina bagi warga yang nekat mudik. (MUHAMAD ANSORI/LINGKAR JATENG)

GROBOGAN– Para perantau yang nekat mudik atau pulang kampu ke Grobogan wajib menjalani karantina selama 14 hari di sejumlah gedung sekolah yang disiapkan Pemkab Grobogan. Kebijakan tersebut dalam rangka memutus mata rantai merebaknya virus corona atau covid-19 di Kabupaten Grobogan.

Lanjut, sedang tempat karantina bagi pemudik nantinya difokuskan terutama di wilayah 3 kecamatan yakni, Kecamatan Geyer, Karangrayung dan Kecamatan Pulokulon. Lantaran di wilayah tersebut saat ini zona merah dan terdapat warga yang positif covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan Sumarsono mengatakan, pemilihan gedung sekolah menjadi tempat karantina karena belum ada pilihan lain. Untuk itu, ia meminta agar pemerintah desa mendata warganya untuk dikarantina.

“Khusus tiga kecamatan, Geyer, Karangrayung, dan Pulokulon. Sebelumnya memang ada himbauan dari ikatan dokter anak, dalam rangka kesehatan anak tidak boleh menggunakan sekolahan. Tapi karena ini untuk keperluan bersama, nanti kalau mau dipakai ya kita sterilkan, kita bersihkan betul-betul supaya tidak menular ke anak,” kata Sumarsono.

Pihaknya juga meminta masyarakat untuk peduli dan bergotong-royong guna membantu para warga yang pulang kampung dan sedang melakukan karantina di sekolah-sekolah mulai hari ini.

“Fasilitasnya dari desa kita harapkan ada partisipasi masyarakat tempat tidur bisa pinjam masyarakat. Tapi untuk konsumsinya pemerintah daerah yang nanggung. Pemudik kalau dihitung mulai dari Januari, ada 27 ribu lebih. Tapi kan yang kita karantina bukan yang itu, yang baru datang mulai Senin(10/4),” pungkasnya. (ori/lut)