Puskesmas Jadi Korban SE Kementrian Kesehatan soal Covid, Ini Alasannya

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, dr. Siti Wahyuningsih (PUJOKO/LINGKAR JATENG)

SOLO– Pemkot Solo merasa terbebani dengan keluarnya surat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian RI. Surat itu berisi imbauan kepada seluruh rumah sakit menutup praktik elektif kecuali penanganan darurat.

Imbauan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Bambang Wibowo nomor kop YR.03.03/III/III8/202 tertanggal 9 April 2020 tersebut dikeluarkan guna mencegah penularan virus Corona terhadap tenaga medis serta dokter. Surat ini ditujukan kepada semua Kepala Dinas Kesehatan, direktur utama, direktur, dan kepala rumah sakit yang ada di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, dr. Siti Wahyuningsih menjelaskan, SE tersebut mengimbau rumah sakit menunda layanan elektif, atau layanan terencana, tetap memberi pelayanan gawat darurat, mengembangkan pelayanan jarak jauh serta rumah sakit melengkapi prasarana yang ada.

“Intinya imbauan tidak praktek rutin kecuali emergency. Lha ini menurut saya apakah tidak dipertimbangkan secara komprehensif. Sistem pelayanan itu kan ada pelayanan primer ada layanan rujukan. Kalau rumah sakit tutup, apa tidak menumpuk di Puskesmas. Padahal Puskesmas itu pelayanan dasar, itu 1. Ke 2, pasien mau berobat tertunda. Lha nanti kalau tambah berat sakitnya bagaimana?,” terang kepala dinas yang kerap dipanggil Bu Ning tersebut, Sabtu (18/4/2020).

Siti menjelaskan, apabila terjadi penumpukan pasien di Puskesmas, akan terjadi kontak tinggi antara tenaga medis dengan warga. Sementara di sisi lain, tenaga medis di Puskesmas saat ini sudah memiliki tugas sangat banyak. Mulai dari screening pasien, memantau ODP, apabila kedapatan ada PDP atau pasien positif Covid-19 harus contack tracking, masih harus melaksanakan rapid test serta menjaga posko Covid-19.

“Ini musim peak 5 tahunan DBD, TBC, gisi buruk.  Kalau di Puskesmas layanan primer. Kalau rumah sakit hanya untuk  layanan emergency, pasienkontrol-kontrol gimana? Surat edaran ini apa tidak akan menimbulkan masalah?,” tegasnya.

Siti menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan rumah sakit di Kota Solo. Harapannya, rumah sakit tetap memberi pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat dikesampingkan.

‘’Covid tertangani yang lain muncul nanti malah bagaimana ? PR lagi. Covid selesai, gizi buruk tambah, TBC tambah banyak. Gimana jadinya?,” bebernya. (cr6/lut)