SRAGEN – Di tengah penyebaran pandemi covid-19, perasaan pilu dirasakan ratusan lulusan SMK di Sragen. Mereka terancam menganggur setelah diumumkan lulus pada Sabtu (2/5) petang lalu. Lulusan SMK itu tidak bisa langsung bekerja di perusahaan karena proses seleksi tenaga kerja yang sudah berlangsung hingga beberapa tahap mendadak dihentikan.
Wakil Kepala SMKN 2 Sragen, Joko Daryanto, mengatakan 544 siswa dinyatakan lulus pada Sabtu. Para lulusan SMK di Sragen itu berasal dari enam program keahlian.
“Kelulusan diumumkan melalui daring pukul 18.00 WIB. Kami meminta siswa tidak merayakan kelulusan dengan konvoi atau coret-coret seragam,” kata Joko Daryanto.
Dari 544 lulusan SMK di Sragen itu, lebih dari 200 siswa sudah mengikuti rangkaian seleksi kerja di delapan perusahaan ternama. Sebagian besar siswa juga sudah mengikuti tes fisik, psikotes, wawancara, hingga medical check up (MCU). Akan tetapi, proses seleksi tenaga kerja yang sudah sampai tahap akhir itu terpaksa ditangguhkan karena pandemi corona.
“Biasanya 50%-60% siswa kami sudah diterima bekerja sebelum dinyatakan lulus. Namun, sekarang proses seleksi tenaga kerja dihentikan karena Covid-19. Perusahaan lainnya ikut mengundurkan jadwal seleksi tenaga kerja,” papar Joko Daryanto.
Kepala Cabang Disdikbud Wilayah Jateng VI, Eris Yunianto tidak memungkiri biasanya cukup banyak siswa SMK yang sudah meneken kontrak kerja perusahaan sebelum dinyatakan lulus.
Akan tetapi, terjadinya pandemi corona pada saat ini membuat perusahaan menunda proses perekrutan tenaga kerja, khususnya dari kalangan lulusan SMK termasuk Sragen.(cr6/lut)