Ditinggal Pulang, Warung Ludes Terbakar

BERKOBAR: Petugas saat melakukan pemadaman api di warung tepi jalan Raya Pati-Purwodadi, Sabtu sore. (MUHAMAD ANSORI/LINGKAR JATENG)

GROBOGAN – Sebuah warung makan dan minuman milik Murtiyem (56)  warga Desa Jangkungharjo RT 01/03, Kecamatan  Brati, ludes dilalap api. Sontak kejadian sore itu membuat perhatian warga setempat juga warga yang melintas.

Camat Brati Joko Supriyanto mengatakan, kejadian kebakaran terjadi sekitar pukul 15.15 pada Sabtu (9/5). Sekitar pukul 14.00, pemilik warung saat itu sedang memasak rica-rica ayam di dalam warung bagian belakang, dengan menggunakan sebuah kompor gas. Setelah 30 menit kemudian pemilik warung pulang ke rumahnya yang berjarak kurang lebih 100 meter dari warung.

Menurut pengakuan Murtiyem, pada saat meninggalkan warung ia mengaku tungku kompornya sudah dimatikan. Kemudian sekitar pukul 15.15 diberitahu oleh seorang anak kecil bahwa warung miliknya terbakar.

“Tidak begitu lama pemilik warung sampai di tempat kebakaran, dan melihat warung miliknya sudah terbakar dengan kondisi api berkobar,” kata Camat, Minggu (10/5).

Pada saat yang sama, saksi pertama seorang karyawan warung itu bernama Jefri Eka Yulianto yang berada di dalam rumah melihat ada kebakaran, kemudian berusaha memindahkan 2 unit sepeda motor yang ketika itu diparkirkan di teras rumah. Setelah itu ia berusaha menghubungi Dinas Kebakaran (Damkar) melalui telepon.

Selanjutnya bersama Supriyono dan tetangga lainnya berusaha memadamkan kobaran api dengan menyiramkan air. Tidak lama kemudian datang tim Damkar Pemerintah Kabupaten Grobogan dan langsung melokalisir api serta melakukan pendinginan.

Api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 20 menit. Oleh Damkar Grobogan dibantu warga setempat. “Diduga api berasal dari tungku kompor yang lupa dimatikan saat keluar rumah,” imbuhnya.

Sedang dilaporkan atas kejadian itu tidak ada korban jiwa. Sementara warung ukuran 4 x 6 meter, kerangka dan dinding terbuat dari bahan kayu, beserta barang dagangan, sebuah televisi, dan perkakas warung lainnya terbakar. Diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta. (ori/fat)