KUDUS – Sebagian besar pondok pesantren di Kabupaten Kudus belum memulai proses belajar mengajar. Karena sebagian besar santri masih berada di rumahnya masing-masing. Mereka akan dipulangkan ke ponpes setelah ada instruksi dari pemerintah.
Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen mengatakan, sebagian besar santri belum kembali ke pondok. Menurut penuturan pengasuh pondok, mereka masih menunggu instruksi pemerintah.
“Saya tanya KH Abdurrahman (Pengasuh Ponpes Huffadz Al Husna), kapan kyai pulangnya santri-santri? Beliau menyampaikan masih menunggu instruksi pemerintah,” kata gus Yasin, sapaan karib Taj Yasin Maimoen usai melakukan kunjungan kerja di Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri, Mambaul Falah di Kecamatan Dawe, dan Huffadz Al Husna di Kecamatan Jekulo kemarin.
Hal yang sama juga dilakukan di Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri. Meski belum memulangkan santrinya, Wagub berpendapat, pondok tersebut sudah punya perencanaan yang bagus dalam kegiatan pemulangan santrinya yang sebanyak 540 orang.
“Tadi sangat bagus di Pondok Pesantren Qudsiyyah Putri, memulangkan santrinya dengan bergilir,” imbuhnya.
Lebih lanjut gus Yasin berharap, apabila kegiatan belajar mengajar sudah ditetapkan pada tanggal tertentu, maka dua pekan sebelumnya santri sudah ada di pondok pesantren. Misalnya, kegiatan belajar mengajar dimulai pada 13 Juli, maka paling tidak mulai akhir Juni para santri sudah dijadwalkan secara bergilir kembali ke pondok.
“Dengan begitu, ada waktu 14 hari bagi santri untuk melakukan karantina,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Taj Yasin juga memuji Pondok Pesantren Mambaul Falah yang sudah melakukan perencanaan aktivitas belajar mengajar untuk menghadapi tatanan kehidupan baru. Santri atau murid yang ada di pondok pesantren masuk pagi, sementara yang dari luar masuk sore.
“Pesan kami kalau mau pulang ke pondok pesantren tolong diurus surat kesehatannya dan surat jalan dari gugus tugas (covid 19) atau Dinas Perhubungan. Dan kami berharap yang kembali ke pondok dari Jawa Tengah dulu karena ini belum new normal. Kita mau atur sedikit-sedikit. Nanti kalau sudah berjalan baik, baru diperkenankan,” pungkasnya. (dim/lut)