Tegakkan Perda Kawasan Tanpa Rokok

Bupati Haryanto mengikuti video conference di ruang Pati Command Center (PCC) Setda Pati, belum lama ini.

PATI– Bupati Pati Haryanto memaparkan langkahnya sebagai kepala daerah dalam menangani persoalan-persoalan kesehatan maupun kebijakan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) dan pencegahan Covid- 19. Ia menjelaskan dalam penanganan KTR, dimana Kabupaten Pati telah memberlakukan Perda Kawasan Tanpa Rokok sejak 2014.

Bupati mengakui, pada awal implementasi Perda ini tidaklah mudah. Menurutnya ada hambatan dan tantangan yang berkaitan dengan perolehan pendapatan asli daerah (PAD). Namun di sisi lain ia mempertimbangkan kesehatan bagi masyarakat. 

“Sekalipun setiap tahun kita kehilangan hampir kurang lebih 1 miliar pendapatan daerah dari iklan rokok itu. Namun bagi kami tidak keberatan karena lebih baik masyarakat sehat daripada kita mendapatkan tambahan pendapatan yang tidak seberapa,” ujar Bupati. 

Baca juga:  Pisah Sambut Penjabat Bupati Pati Berlangsung Meriah Namun Penuh Haru

Bupati mengungkapkan kawasan Alun-alun sebagai ruang publik dulu dipakai untuk iklan- iklan rokok. Namun sekarang dengan adanya Perda KTR ini semuanya sudah tidak ada.

“Dulu baliho-baliho besar yang ada di Alun-alun sekarang sudah tidak ada dan sudah kita  tertibkan. Ini upaya untuk bisa memberikan kenyamanan dan kesehatan kepada masyarakat. Kita kehilangan pendapatan namun masyarakat merasakan kenyamanan karena dipakai untuk jogging, tanpa ada iklan rokok,” jelas Bupati. 

Bupati juga memaparkan bahwa Pemkab Pati telah menerapkan KTR di beberapa tempat yaitu di 7 rumah sakit swasta ada, 2 rumah sakit pemerintah daerah, 29 Puskesmas kemudian apotek dan sarana pasaran perkantoran sekolah dan madrasah kemudian juga sarana olahraga.

Baca juga:  Anggota DPRD Pati Terpilih Segera Dilantik

“Kita rintis agar Perda yang dibuat ini ada tindak lanjutnya dengan dikawal oleh stakeholder, masyarakat dan LSM. Sehingga dalam hal ini tidak jauh dengan kepala daerah yang lain kuncinya adalah keseriusan, ketegasan dan kemauan. InsyaAllah kesulitan apapun bisa dilakukan,” tutur Haryanto optimistis. (aji/lut)