LINGKARJATENG.COM – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat para pemilik mobil untuk tidak menggunakan kendaraan, dan membiarkannya terparkir. Meski terdengar tidak berisiko, namun ada ancaman mengintai mobil kesayangan Anda, yaitu adanya serangan tikus-tikus.
Menurut Head of Aftersales & CS Operation Group PT MMKSI, Boedianto menuturkan, mobil yang parkir di tempat gelap akan mengundang binatang pengerat ini untuk menetap.
“Jika sudah demikian, bisa saja dia menggerogoti komponen mobil seperti kabel lampu, klakson bahkan mesin. Akibatnya tentu saja mobil akan mengalami kerusakan jika ada salah satu komponennya yang digigit oleh tikus ini,” kata Boedi. Dikutip dari Antara, Jumat (15/5).
Komponen atau bagian yang paling mudah diserang tikus, salah satunya adalah perkabelan/harness. Jika harness utama terpotong, butuh perawatan lebih dan penyambungnya membutuhkan keahlian karena ada ukuran dan ketebalan masing-masing.
Selain itu, belum lagi jika tikus menetap di bawah kap mobil yang bisa menyebabkan bau tidak sedap dari kotoran tikus. Untuk mengatasi ada sejumlah kiat yang bisa dilakukan.
“Dimulai dengan mencuci bersih mobil, hingga kolong dan kap mesin. Letakkan kapur barus di beberapa bagian mesin, tempatkan dengan cara menggantungnya. Beri bau tidak sedap buat tikus seperti pembasmi hama, aroma pappermint, dan lain-lain,” jelas dia.
Tidak cuma tikus, binatang-binatang kecil seperti semut, atau kutu yang dapat merusak komponen kelistrikan juga berpotensi masuk lebih besar.
Untuk mencegahnya, jangan lupa untuk membersihkan sisa makanan dan minuman di dalam kabin kendaraan. “Caranya dapat dengan di vacuum atau dilap dengan kain lembab,” ujar Boedi menambahkan.