SEMARANG – Kasus pengeroyokan yang terjadi di kediaman Habib Umar Assegaf di Solo masih terus didalami Polresta Surakarta dan Polda Jateng. Sebelumnya, sekelompok orang menyerang kediaman Umar Assegaf karena menduga ada acara kaum Syiah, di Metrodanan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8) malam.
Tak berselang lama, pada Minggu malam dua pelaku berinisial BD dan ML berhasil diamankan. Terbaru, Selasa (11/8), tiga pelaku tambahan diringkus RN, MM dan MS.
Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Ahmad Luthfi mengatakan, dari penangkapan tersebut 4 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan 1 masih dalam pemeriksaan / pendalaman lebih lanjut.
Mereka akan dikenakan Pasal 170 KUHP dan 160 KUHP serta Pasal 335 KUHP JO Pasal 55 KUHP dan 56 KUHP Tentang Kekerasan Terhadap Orang di Muka Umum.
Dikatakan, pihaknya telah mengantongi nama-nama yang terlibat dalam pengeroyokan. Dalam waktu dekat, kepolisian akan kembali melakukan penangkapan terhadap semua pelaku.
“Kami telah memerintahkan kepada seluruh Kapolres sejajaran Polda jateng untuk menangkap kelompok intoleran, bahwa tidak ada tempat untuk kelompok intoleran di wilayah hukum Jawa Tengah,” katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna menambahkan, kepolisian akan terus mengejar dalang di balik pengeroyokan tersebut.
“Kita akan terus mengejar, siapa di belakang ini. Mabes polri mendukung kami. Polri tidak boleh kalah dengan preman. kami sudah menghimbau dalam waktu 1×24 jam pada pelaku untuk menyerahkan diri,” tegasnya.
Untuk menghindari kejadian serupa, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kegiatan yang akan dilaksanakan. Jangan sampai nanti kepolisian tidak tahu ada kegiatan.
“Masyarakat juga tenang dalam melakukan aktivitas setiap hari. Tidak boleh main hakim sendiri. Jangan kawatir, kepolisian akan hadir. Siapapun yang melakukan pidana pasti akan kita tindak,” pungkasnya. (git/yos)